
PALANGKA RAYA- Bentuk dukungan melawan virus corona datang dari berbagai pihak. Meski bentuk dukungannya berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama, yakni menyudahi penyebaran lebih meluas.
Di tengah kepanikan masyarakat terhadap Covid-19, anak-anak muda turut peduli dan membantu dengan karya. Termasuk kepedulian sosial terhadap para garda terdepan penanganan Covid-19, mereka para perawat di Rumah Sakit Umum dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya.
.jpg)
Mereka adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sarana Kreatifitas Tekhnologi dan Informasi (SAKTI) Universitas Palangka Raya (UPR) dan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Palangka Raya. UKM SAKTI ini ciptakan bilik sterilisasi yang saat ini sangat dibutuhkan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid-19 di Kalteng.
Sementara Poltekes Kemenkes Palangka Raya siapkan rumah singgah bagi para tenaga medis yang memilih tidak pulang ke rumah usai bertugas di ruang isolasi di RSDS Palangka Raya. Tujuan mereka juga sama, memutus rantai penyebaran covid-19 di rumah mereka. Agar keluarga yang saat ini berada di rumah saja tetap sehat dan terlindungi, lantaran para medis yang saat ini bertaruh nyawa melawan covid-19 juga sudah berstatuskan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
Kamis (26/3) anak-anak yang tergabung dalam UKM SAKTI UPR melaunching karya bilik sterilisasi disinfektan di UPR. Diapresiasi serta di launching langsung oleh rektor UPR Andrie Elia Embang.
Andrie, mengatakan bahwa karya yang telah diciptakan oleh anak-anak muda di UPR ini dalam rangka kepedulian dan keikutsertaan dalam menanggulangi covid-19 di Kalteng dan Kota Palangka Raya pada khususnya. Inovasi ini tentu dapat menjadi sumbangsih untuk Indonesia melawan wabah yang saat ini menyerang Bumi Pertiwi ini.
“Semoga yang diciptakan oleh anak-anak Bumi Tambun Bungai ini bisa membantu Indonesia menanggulangi Covid-19 dalam rangka memutus rantai penyebaran di Kalteng,” katanya Andrie.
Seperti diketahui, bilik ini berbentuk ruang persegi yang secara otomatis saat seseorang masuk dalam bilik tersebut maka dapat menyemprotkan disinfektan untuk sterilisasi. Bahkan, kelebihan dari bilik karya anak-anak UPR ini dikembangkan dengan cek suhu tubuh secara otomatis.
“Alat ini akan berkembang dengan dimodifikasi sistem uap dan semprot, alat ini juga dapat deteksi suhu serta memiliki sinar ultraviolet,” ucapnya kepada awak media.
Pihaknya berharap, alat ini dapat segera diproduksi dan mengupayakan semaksimal mungkin. Pasalnya, saat ini UPR sudah banyak menerima pesanan dari beberapa instansi. Tetapi, diakui memang terkendala bahan dan alat yang tidak banyak dijual di Kota Palangka Raya.
“Mudah-mudahan bahan baku tersedia sehingga kami bisa segera memproduksinya,” singkatnya.
Sementara estimasi biaya, perbilik membutuhkan dana sekitar Rp10 juta.
Hal ini juga mendapat Kami apresiasi oleh tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng. Pasalnya, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Leonard S Ampung mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan akan menindaklanjuti karya tersebut.
“Kami akan koordinasi lanjut dan akan kami manfaatkan apa yang sudah diciptakan oleh civitas akademika UPR,” tegas Leo saat menyampaikan pres rilis perkembangan covid-19 di Kalteng di kantor Gubernur Kalteng, Jumat sore (27/3).
Sementara itu, Poltekkes Kemenkes Palangka Raya juga membentuk tim Gugus Tugas Kewaspadaan dan Pencegahan Covid-19 Poltekes Kemenkes Palangka Raya. Melalui ketuanya, Jaya menyampaikan, saat ini Poltehkes Kemenkes Palangka Raya sudah menyiapkan rumah singgah bagi tenaga medis yang memilih tidak pulang ke rumah dengan kapasitas 40 bad.
“Dari 40 kapasitas ini yang sudah bisa dioperasionalkan dengan baik yakni 20 bad sudah lengkap dengan fasilitas seperti kasur, seprei dan selimut. Sementara 20 lainnya untuk fasilitas sudah terpenuhi hanya saja perlu memaksimalkan ruangan dan hari ini (kemarin,red) sedang kami maksimalkan,” kata Dosen Jurusan Keperawatan ini.
Pada Kamis lalu, sudah tiga perawat yang masuk ke penampungan ini dan Jumat (kemarin,red) sudah 19 perawat yang memilih tinggal di rumah singgah ini. untuk konsumsi dan dikoordinasikan dengan pihak RSDS Palangka Raya karena semua tenaga medis ini bekerja di RSDS.
“Rumah singgah ini sudah difungsikan dua hari ini sejak Kamis dan Jumat dan seterusnya sampai keadaan pulih,” pungkasnya.
Editor :ram/dar
Reporter : abw