
Mulai berkiprah sejak tahun 2012, meski tergolong sebagai pendatang baru, namun kehadiran mereka selama sekitar 7 tahun lebih, mampu memberikan warna tersendiri, di industri musik Tanah Air. Band asal kota Lubuklinggau Sumatra Selatan, yang hingga saat ini beranggotakan Ave (Vokal), Vic (Bass), Zinx (Gitar) dan Richie (Drum), namanya langsung dikenal oleh seluruh pecinta musik pop Indonesia lewat single “Salah Apa Aku”, yang viral dipenghujung tahun 2019. Bahkan single ini didaulat menjadi nominasi peraih penghargaan Billboard Indonesia Musik Award 2020, untuk kategori Top Karaoke Song Of The Year dan Top Streaming Song Of The Year (Video).
Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1441 H, bersama Ascada Musik, ILIR7 Band kembali merilis single religi terbaru mereka yang berjudul “Rezaki Anak Sholeh”. Ini adalah single religi ke 2 mereka yang pernah dirilis, setelah sekitar tahun 2016, sempat merilis single religi petama yang berjudul “Sujudku”. “Alhamdulillah single ini bisa kami rilis tepat waktu, walopun belum sempat bikin video klipnya, dikarenakan situasi pandemik Korona yang ,mengharuskan kita menghentikan aktivitas diluar rumah, beruntung proses rekaman telah selesai kami kerjakan, sebelum ada kebijakan pembatasan aktivitas yang ditetapkan pemerintah”, jelas Vic menceritakan proses dirilisnya single ini.
Dari sisi musikalitas, single “Rezaki Anak Sholeh” masih mempertahankan paduan notasi notasi sederhana, yang dengan mudah bisa dicerna oleh pendengar, berpadu dengan warna vocal khas dari Ave, menjadi kekuatan tersendiri, dari single ini. “Kalo untuk genre atau warna musik, kami mengusung musik pop kreatif, namun kami kembalikan kepada pendengar untuk memilah dan mengelompokan warna musik kami”, ungkap Ave memberi alasan diplomatis, tentang warna musik bandnya tersebut. “Tidak bisa kami pungkiri kami lahir dari lingkungan keluarga pemain musik irama melayu di daerah kami, jadi seolah sudah menempel dengan sendirinya dengan musik yang kami ciptakan”, tambah Ave menceritakan pengaruh dalam warna musik Ilir7 Band.
Single ini sendiri mengusung tema ungkapan rasa syukur, atas semua rezeki yang sudah didapat, dengan tidak memilah besar atau kecilnya rezeki tersebut. “Di single ini kami memilih pendekatan dengan lirik – lirik sederhana, dan menjauhkan dari kesan menggurui tentang hikmah dari sebuah rasa syukur. Tujuannya, supaya siapa pun yang mendengar lagu ini, dengan penuh kesadaran dan motivasi untuk bisa lebih meningkatkan rasa syukur, ini pun jadi motivasi bagi kami semua, untuk selalu bersyukur”, tambah Vic menjelaskan tema single terbarunya ini.
Seperti yang dialami group band pada umumnya, banyak hal yang menyenangkan ataupun kenangan pahit, yang menemani dalam perjalanannya selama ini. “Beragam kisah pahit sudah pernah kami rasakan, mulai dari dipaksa turun dari panggung, karena band utamanya mau manggung, sampai tertinggal pesawat, saat mau tandatangan kontrak, menjadikan kami sudah siap dengan segala resiko. Alhamdulillah perlahan lahan, hasil positif dari kesabaran kami, sudah mulai kami rasakan”, kenang Zinx menceritakan liku perjalanan mereka, dalam meniti karir bermusiknya.“Sebuah kebanggaan, band dari daerah bisa tembus ke Jakarta, dan kedepannya, kami berharap agar karya kami bisa didengarkan oleh lebih banyak orang lagi, dan memotifasi kami untuk bisa menciptakan karya musik original” harap mereka.[ASCADA MUSIK]