
MENYERAHKAN PCR: Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran (kanan) menyerahkan alat PCR bantuan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Kotim Supian Hadi, di Aula Jayang Tingang, Jumat (10/7).
Gubernur: Jangan Ada Pelonggaran
KAMIS (9/7), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kalteng. Selain meninjau lokasi rencana pengembangan food estate, juga membawa bantuan untuk penanganan Covid-19. Presiden Jokowi memberikan bantuan dua unit mesin polymerase chain reaction (PCR) untuk Kalteng.
Tak menunggu lama, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran langsung menyerahkan PCR tersebut kepada Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (10/7). Pengalokasian PCR untuk Kotim ini lantaran pada rapat terbatas (ratas) Presiden RI bersama seluruh kepala daerah se-Kalteng, Pemkab Kotim meminta langsung kepada presiden bantuan alat PCR.
“Setelah diserahkannya PCR oleh Presiden RI kepada kami, segera kami distribusikan ke Kabupaten Kotim untuk penanganan kasus Covid-19 di wilayah barat. Apalagi Kotim memiliki jumlah penduduk tertinggi kedua di Kalteng ini,” kata gubernur di Aula Jayang Tingang, Jumat (10/7).
Diungkapkannya, dengan adanya tambahan dua PCR bantuan dari presiden ini, maka total ada enam PCR yang dimiliki Kalteng. Bahkan beredar kabar akan ada tambahan PCR dari kapolda. Satu PCR lagi dari presiden akan digunakan untuk menanganai kasus Covid-19 di DAS Barito.
“Kami sudah menghubungi Kabupaten Barito Utara (Batara) sebagai salah satu RS rujukan pasien Covid-19. PCR dari presiden ini akan kami serahkan untuk menangani kasus Covid-19 di wilayah DAS Barito,” ungkapnya kepada awak media.
Lebih lanjut dikatakan gubernur, kabupaten yang telah menerima bantuan PCR ini diharapkan segera membangun laboratorium pengoperasian. Pihaknya meyakini bahwa dua kabupaten ini bisa memegang kepercayaan yang diberikan pemprov.
“Kami dorong dua kabupaten ini segera bangun laboratorium. Saya yakin bisa cepat disediakan agar PCR ini segera beroperasi. Dengan demikian, apabila semua PCR di Kalteng beroperasi, maka pemeriksaan sampel yang biasanya hanya 300 dalam sehari, bisa naik dua kali lipat,” beber Sugianto.
Melalui Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Darliansyah, gubernur menginginkan agar regulasi daerah diperkuat dalam menjalankan new normal.
“Kepala daerah selaku ketua gugus tugas harus memahami betul amanah Presiden Joko Widodo, agar selalu hati-hati dalam menjalankan tatanan kehidupan baru,” katanya kepada Kalteng Pos, Jumat (10/7).
Karena itu, perlu ada kesinergisan kabupaten/kota dengan pemprov, dan mengikuti instruksi ketua gugus tugas provinsi yang diemban Gubernur H Sugianto Sabran. Ketika menetapkan dan menjalankan new normal, ada pergub yang menjadi pedoman.
“Jangan sampai ada pelonggaran-pelonggaran. Harus dipahami dengan baik sebelum penerapannya,” tegasnya.
Sebelum mengambil langkah dan kebijakan, perlu pertimbangan dan masukan dari ahli-ahli dan pihak terkait lainnya, agar tak salah langkah.
Upaya yang dilakukan provinsi dalam menekan peningkatan angka pasien terkonfirmasi positif adalah dengan menggunakan strategi MBST.
“Kami tetap melakukan maping hingga tingkat RT/RW, melakukan booking atau pembatasan wilayah, melakukan screening agresif, dan treatment atau pengobatan terhadap pasien terkonfirmasi positif,” pungkasnya lagi.
Selain itu, gubernur menyampaikan bahwa pemprov akan mendorong Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, serta beberapa kabupaten untuk melakukan rapid test massal pada Rabu (15/7).
“Upaya ini dilakukan bersama unsur forkopimda dalam melakukan pemetaan dan menekan peningkatan jumlah pasien. Dengan demikian bisa diambil langkah cepat untuk memutus rantai persebaran virus,” tutur pnya lagi.
Sementara itu, Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera menyiapkan sarana untuk pengoperasian PCR. Pihaknya juga menyanggupi arahan-arahan dari gubernur berkenaan dengan percepatan penyiapan laboratorium ini.
“Kami pikir PCR ini memang penting, karena bisa lebih cepat mengetahui hasil sampel Covid-19. Selama ini kami harus menunggu berhari-hari, bahkan hinga berminggu-minggu. Apalagi kasus di Kota Palangka Raya juga tinggi, sehingga selam ini sampelnya kami kirim ke Jawa,” ungkapnya.
Meskipun, tambah Supian, idealnya Kotim membutuhkan dua PCR untuk penanganan Covid-19, akan tetapi adanya bantuan satu PCR dari presiden ini sudah sangat membantu Kotim. Pada sisi lain, pihaknya juga terus menekan persebaran Covid-19 di wilayah Kotim, sebagaimana permintaan gubernur yang menginginkan agar dalam 28 hari ke depan Kotim bebas Covid-19.
“Meskipun PCR kami belum beroperasi, kami akan terus berupaya untuk menekan persebaran Covid-19,” pungkasnya. (kaltengpos/KPFM-101)