
JAKARTA – JuruBicaraSatgasPenanganan COVID-19 WikuAdisasmitomenyebutkanangkapertambahankasuspositif COVID-19 di Indonesia, cukuptinggipadaperiodeDesember 2020 danJanuari 2021. Angkaitu yang akhirnyamembuatpemerintahmenerapkanPembatasanSosialBerskalaBesar (PSBB) di DKI Jakarta dan 23 kotasertakabupaten.
“Pembatasan, ya, betul. Pembatasanbukanpelarangan. Denganpembatasaniniharapannyakasusbisaterkendalidengancepat,” kata Wikudalamketeranganresmi yang disiarkanakunYoutube BNPB Indonesia, Kamis (7/1).
Data dariSatgasPenanganan COVID-19, kata Wiku, pertambahankasuspositifpadaDesemberhinggaJanuaricukupbanyak. Paling sedikit, pertambahankasusnya 5 ribu per hari. Bahkan, kata Wiku, pertambahankasus per 6 Januarimemecahkanrekortertinggiyakni 8.854.
“Bahkan, hampirsembilanribu. Iniadalah alarm yang sudah kami sampaikanbeberapa kali danpemerintahmembuatkebijakan agar inibisaterkendali,” tuturWiku.
MenurutWiku, pertambahankasus yang tinggiinijugadisertaidenganbanyaknyatenagakesehatan yang meninggalduniasaatmenanganipandemi COVID-19. Selainitu, angkaketersediaantempatperawatanmenjadisedikitdaripertambahankasus yang tinggi.
Pengetatan pun, kata Wiku, diharapkanmenjadijalankeluarmenekanpenularan COVID-19 danmenekanjumlah orang sakit.
“Kami harusmelakukanpengetatan agar kasusnyaterkendalidantidakmunculkorbandanbisamenjadi modal aktivitassosialekonomikedepan,” ungkap dia.
Sebelumnya, pemerintahmembatasikegiatanmasyarakatdenganmerujukpadaaturanPembatasanSosialBerskalaBesar (PSBB) untukmenekanpenularan virus corona (Covid-19) di Provinsi DKI dan 23 kotadankabupaten. PSBB iniberlaku 11 Januarisampai 25 Januari 2021. “Mencermatiperkembanganpandemi Covid-19 yang terjadi di duniaakhir-akhirini, di manabeberapanegaratelahmelakukanpengetatanmobilitasmasyarakat, dandenganadanyavarianbaru virus Covid-19 yang lebihcepatmenular, makapemerintahperlumelakukanlangkah-langkahpengendalianpandemi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta danbeberapawilayahkotadankabupaten yang ada,” ujarMenkoPerekonomianAirlanggaHartarto, Rabu (6/1). (ast/jpnn/kpfm101)