SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dibantu sejumlah pihak seperti Polri, TNI, Kadin, BIN, partai politik dan lainnya terus melakukan vaksinasi Covid-19, baik untuk dosis pertama maupun kedua. Gencarnya vaksinasi diharapkan mampu membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok bagi masyarakat di daerah ini.
Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor mengatakan selain vaksinasi terhadap warga, vaksinasi di kalangan pelajar dan mahasiswa juga akan terus digencarkan dengan sistem jemput bola ke sekolah dan kampus-kampus. Upaya ini juga disambut antusias pelajar, mahasiswa dan orangtua mereka, dengan harapannya proses belajar dan mengajar bisa kembali dilaksanakan secara normal seiring terus menurunnya kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Kotim ini.
“Kami akan terus gencarkan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kotim termasuk untuk kalangan pelajar dan mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan bidang pendidikan dan memberikan kepercayaan bagi masyarakat di daerah ini,” kata Halikinnor, Selasa (26/10).
Menurutnya pembelajaran tatap muka secara terbatas sudah diberlakukan di Kabupaten Kotim bahkan hingga di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, tetapi tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk dalam pengaturan jumlah maksimal dan jadwal murid mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Dengan pembelajaran tatap muka saya memerintahkan kepada seluruh sekolah di daerah ini tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat meskipun kasus Covid-19 terus menurun. Protokol kesehatan harus dijadikan prosedur wajib di setiap sekolah sebagai bagian dari tatanan normal baru,” ujar Halikin.
Dirinya juga menyampaikan capaian vaksinasi masih di bawah 50 persen, dan pihaknya menargetkan pada Desember nanti paling tidak sudah mencapai 80 persen dengan dukungan kelancaran distribusi vaksin dari pemerintah provinsi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi mengatakan saat ini Kabupaten Kotim berada di level 2 terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Daerah ini juga harus berjuang kalau ingin menurunkan menjadi level 1 karena salah satu syaratnya adalah capaian vaksinasi minimal 50 persen, sementara capaian saat ini masih dibawah 50 persen. (bah/ans/kpfm101)
