SAMPIT – Asosiasi Futsal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) meminta agar pemerintah daerah memiliki gedung atau lapangan futsal sendiri. Pasalnya selama ini untuk lapangan futsal yang dipakai untuk melatih para atlet masih menggunakan lapangan milik swasta.
Hal ini mendapat respon dari DPRD Kotim dan mendorong pemerintah daerah agar memiliki lapangan futsal sendiri yang berstandar nasional atau interntional.
“Selama ini untuk melatih para atlet futsal masih mengunakan lapangan milik swasta bahkan waktunya juga harus terbatas karena harus bergantian jadwal dengan club pecinta futsal yang di daerah ini,” kata anggota DPRD Kabupaten Kotim Khozaini, Selasa (2/11).
Dirinya mengatakan belum adanya lapangan futsal milik Pemerintah Kabupaten Kotim menjadi catatan tersendiri bagi para pegiat olahraga futsal. Ini juga menjadi kendala yang sangat besar, karena para atlet futsal tidak akan meraih hasil maksimal kalau tidak ada peran serta Pemerintah dalam hal ini melalui KONI untuk memperjuangkan gedung futsal sendiri yang nantinya digunakan tempat untuk mempersiapkan tim-tim futsal di Bumi Hambaring Hurung ini.
“Kami berharap pemerintah serius dan melakukan tindakan nyata mewadahi para pecinta olahraga, khususnya futsal ini, dan kami juga akan mendukung penuh, apabila pemerintah mau mengupayakan hal tersebut,” terangnya.
Masyarakat pecinta futsal, lanjutnya, benar-benar memerlukan sarana dan prasarana olahraga untuk pengembangan prestasi futsal. Apalagi pada tahun 2023 nanti Kotim menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Kalteng..
Ia juga menambahakan antusias masyarakat pun cukup baik dalam olahraga futsal, karena hingga sekarang ini hampir ratusan club futsal di Kabupaten Kotim ini. Dukungan pemerintah memang harus terus dilakukan, agar olahraga futsal di Kabupaten Kotim semakin berdaya saing, karena olahraga futsal banyak digandrungi para pemuda. (bah/ans/kpfm101).