Bentuk Tim Krinov ASN Milenial, Dukung 100 Hari Program Kerja Kakanwil

SEMANGAT KERJA: Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Kalteng Nur Azizah Rahmanawati SPsi Msi.

Mengenal Lebih Dekat Nur Azizah Rahmanawati, Kadiv Administrasi Kemenkumham Kalteng

GUNA mendukung penuh 100 hari kerja Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Kalteng Dr. Hendra Ekaputra, A.Md.IP., S.H., M.H., Kadiv Administrasi Nur Azizah Rahmanawatitelah membentuk tim kreatif dan inovatif (Krinov) aparatur sipil negara (ASN) milenial pada Maret 2022 lalu.

Nur mengatakan, dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Divisi Administrasi Kemenkumhan Kalteng, baginya yang paling penting adalah kerja tim.  

“Seperti halnya sapu lidi, jika kita bekerja sendiri ibarat satu batang lidi, pasti tidak mampu membersihkan kotoran, tapi ketika batang-batang lidi itu disatukan dan diikat, maka pasti akan bisa dan bermanfaat,” tuturnya.

Wanita berhijab ini berusaha menjadi pemimpin yang memiliki peran sebagai mentor, motivator, fasilitator, dan pengontrol, serta berusaha mengader tim. Prinsip yang dipegangnya yakni: pemimpin yang hebat adalah yang bisa mengader timnya untuk menjadi pemimpin berikutnya.

“Saya sampaikan ke tim Krinov untuk mengedepankan team work, saling bersatu, bersinergi, berkolaborasi menjadi satu tim kerja yang bisa memberikan kontribusi untuk Kemenkumham, terkhusus Kanwil Kalteng,” ucap  mantan Kepala Bagian Tata Usaha Menteri Kemenkumham RI.

Terhitung sejak Maret, Nur mulai bergabung dengan Kemenkumham Kalteng. Perlahan ibu satu anak ini mulai melakukan pemetaan pemasalahan paling krusial.

”Ternyata masalah kehumasan menjadi prioritas utama, bagaimana sebuah citra positif terbentuk di tengah masyarakat,” terangnya.

Dari situlah tercetus program Rabu Humanis. Tiap hari Rabu berbicara tentang kehumasan, dengan memanfaatkan jejaring relasi untuk menjadi pembicara melalui aplikasi Zoom Meeting, karena masih dalam kondisi pandemi.

Seiring berjalannya waktu, Nur mengumpulkan ASN milenial di lingkup Kemenkumham Kalteng, mendengarkan aspirasi, inovasi, serta kreativitas pegawai.

“Kemudian saya memutuskan membentuk satu wadah yang dinamai tim Krinov, tujuannya untuk mengimplementasikan kreativitas, inovasi, pemikiran dan pengembangan potensi diri yang bersifat milenial di lingkup Kanwil Kalteng,” ucap wanita kelahiran Bandung, 2 Maret 1978.

“Tim ini telah saya legalkan dalam SK Pak Kakanwil, ASN milenialnya saya ambil dari semua divisi, termasuk dari seluruh satuan kerja (satker) UPT Kalteng,” ungkapnya sembari menyebut bahwa logo tim Krinov telah didaftarkan hak ciptanya.

“Saya menekankan kepada teman-teman milenial untuk tidak bekerja secara money oriented, karena memang sudah digaji, kalau kita ada lebih, misalkan dilibatkan dalam satu tim, diundang sebagai narasumber atau apalah, itu hanyalah bonus, tunjukkan bagaimana kita bekerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas sebagaimana semboyan yang selalu digaungkan dalam mars Kemenkumham,” jelasnya.

Adapun Kafe Inspirasi merupakan salah satu karya dari tim Krinov di bawah pimpinan kakanwil dan arahan dari para kepala divisi. Fasilitas sarana yang ada di kafe tersebut merupakan masterpieces (mahakarya) dari warga binaan pemasyarakatan dari berbagai satker UPT Kalteng. Kafe Inspirasi ini diharapkan menjadi tempat berkumpul, bertukar pikiran dan aspirasi-aspirasi positif para ASN Kemenkumham Kalteng.

“Inovasi lainnya, pada Agustus lalu saat 100 hari kerja Pak Kakanwil, kami telah me-launching Gerakan Cinta Ibadah (GCI). Manual book-nya sedang kami buat, untuk mengantisipasi ASN di jajaran Kanwil Kemenkumham Kalteng agar tidak terjebak aliran-aliran radikal dan hal lainnya. Lebih tepatnya GCI ini untuk mewadahi teman-teman dari berbagai agama,” bebernya.

Adapun inovasi digital selanjutnya adalah Bincang Kumham yang berisi berbagai inovasi digital seperti “ASN Diary” podcast dengan format wawancara atau talkshow bersama ASN muda dengan tema santai dan kekinian. Ada program “A Minute” yang merupakan liputan singkat dalam bahasa Inggris serta. Juga ada “Bisikin”, inovasi kreatif yang berisi informasi edukasi, sosialisasi, dan testimoni terkait tupoksi Kemenkumhan ataupun isu-isu menarik lain.

Wanita berparas ayu ini menyelesaikan pendidikan S-1 Psikologi di Universitas Islam Bandung dengan predikat cum laude. Kemudian ia melanjutkan studi profesi psikolog di Univeristas Islam Bandung dan meraih predikat lulusan terbaik. Pendidikan S-2 mengambil studi Ilmu Administrasi Kebijakan Pelayanan Publik di Universitas Indonesia. Lagi-lagi mendapat predikat cum laude. (*/ce/ala/kpfm101)

238 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.