
JAKARTA – Tahun depan pelatih tim nasional (timnas) Indonesia Shin Tae-yong (STY) sedikitnya dihadapkan pada empat agenda internasional. Yaitu, Piala Asia U-20 Uzbekistan, SEA Games 2023 Kamboja, Piala Dunia U-20 Indonesia, dan Piala Asia 2023.
Supaya program STY tidak terganggu, PSSI berharap penundaan kompetisi Liga 1 tidak terlalu lama. Sebab, jika Liga 1 terlalu lama dihentikan, kondisi itu akan berpengaruh terhadap ending kompetisi.
Rencananya, kompetisi kasta tertinggi musim 2022–2023 harus selesai pada April 2023. ”Kalau penundaan kompetisi hanya 2–3 pekan, masih bisa kekejar (Liga 1 selesai April, Red),” ujar anggota Komite Eksekutif PSSI yang juga Ketua Tim Investigasi PSSI untuk Tragedi Kanjuruhan Ahmad Riyadh kepada Jawa Pos.
Saat ini, penundaan Liga 1 baru berjalan sepekan. Kompetisi dihentikan sementara untuk dilakukan perbaikan dalam berbagai hal pascatragedi Kanjuruhan.
Salah satu upaya perbaikan yang tengah dilakukan adalah menyinkronkan peraturan FIFA dengan perundangan Indonesia dalam pengamanan pertandingan sepak bola.
Riyadh sangat senang peraturan FIFA akhirnya disinkronkan dengan perundangan Indonesia. Namun, menurut dia, sambil menunggu proses itu selesai, kompetisi sebaiknya kembali digulirkan.
”Salah satu jalan keluar sambil menunggu sinkronisasi dan harmonisasi regulasi pengamanan dan sistem baru kompetisi selesai, Liga 1 bisa kembali dijalankan tanpa penonton,” tutur ketua Komisi Wasit PSSI tersebut. ”Selanjutnya, panitia pelaksana (panpel) pertandingan dan stadion yang sudah siap bisa menggelar laga dengan penonton secara bertahap,” lanjutnya.
Riyadh mengungkapkan, wacana ini disampaikan kepada pihak-pihak terkait besok (10/10). ”Wacana ini akan kami sampaikan kepada pemerintah dan klub. Semoga semua pihak bisa memahami,” katanya.
Lalu, bagaimana jika wacana tersebut tidak disetujui? ”Kami akan langsung membahasnya Senin (10/10),” tegasnya.
CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) M. Hardika Aji turut mengomentari penundaan kompetisi. Menurut dia, penundaan kompetisi lebih mengkhawatirkan jika berimbas terhadap kontrak pemain.
”Itu lebih mengkhawatirkan ketimbang agenda timnas. Tapi, sampai sekarang (kemarin), belum ada pemain yang mengkhawatirkan itu. Semua pemain masih berduka dan berempati terhadap para penggawa Arema,” terang Aji.
Aji juga sepakat, kalau kembali dimulai, sebaiknya Liga 1 memang tidak dihadiri penonton. ”Entah berapa lama, sebaiknya pada awal-awal kompetisi kembali dijalankan, semua pertandingan tidak dengan penonton. Dan, menurut saya, dua pekan ke depan jadi masa-masa krusial. Terutama saat delegasi AFC dan FIFA datang ke sini,” jelas Aji. (jpc/kpfm101)