Debit Air Terus Meningkat di Palangka Raya

PALANGKA RAYA-Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Kota Palangka Raya mengalami kenaikan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, hingga Kamis (17/11) tercatat ada 2.388 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir, tersebar di 17 kelurahan dari 4 kecamatan di Kota Cantik.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengungkapkan, genangan air di sebagian besar kelurahan terus meningkat. Banjir terjadi hampir merata di seluruh wilayah.
“Banjir merata di Kota Palangka Raya. Mencakup Kelurahan Palangka, Kelurahan Petuk Katimpun, Kelurahan Marang, Tumbang Tahai, Kanarakan, Kelurahan Langkai, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, Kameloh Baru, dan Kalampangan, itu data saat ini. Rata-rata ada peningkatan debit air,” bebernya kepada Kalteng Pos, kemarin.
Daerah dengan kondisi banjir terparah yakni Kelurahan Marang dan Kelurahan Bukit Tunggal khususnya di Jalan Danau Rangas, Kompleks Mendawai 1, Kompleks Anoi, dan Jalan Pelatuk.
Emi mengakui masih terdapat warga yang enggan mengungsi. Padahal rumah mereka sudah tergenang air. Karena itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera mengungsi demi keselamatan. Tidak disarankan warga bertahan di rumah masing-masing. Warga yang terdampak banjir diminta segera melapor ke posko terdekat agar mendapat bantuan untuk proses evakuasi. Emi juga meminta masyarakat agar lebih memperhatikan peralatan listrik dan kabel-kabel listrik serta mengamankan dokumen-dokumen penting.
“Kami imbau warga agar tetap waspada, kalau ada yang sakit segeralah melapor ke posko terdekat, nanti akan dievakuasi, juga hati-hati terhadap peralatan listrik dan kabel-kabel listrik, dokumen-dokumen penting segera disimpan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan Bencana BPBD Kota Palangka Raya Heru Trimono menambahkan, warga Kompleks Mendawai dan Jalan Anoi yang terdampak banjir sudah mulai mengungsi. Tercatat sedikitnya sudah 22 warga mengungsi ke tenda pengungsian yang disiapkan di Jalan Anoi.
“BPBD sudah mendirikan tiga posko, yakni di Jalan Pelatuk, di SD seberang PDAM, dan di Jalan Anoi. BPBD juga sudah mempersiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi,” ungkap Heru.
Selain itu, lanjutnya, tim medis pun sudah disiagakan untuk memberikan pertolongan kepada warga yang mengalami sakit. Pasalnya, beberapa warga yang mengungsi mulai mengalami sakit. “Ada beberapa yang mulai mengeluh gatal-gatal. Di tenda pengungsian sudah ada tim medis dari puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang mengungsi,” imbuhnya. Heru menambahkan, kemarin (17/11) tim gabungan juga membantu evakuasi para santri dan santriwati Ponpes Mambaul Darusallam yang diliburkan karena terdampak banjir. “Tadi kami sempat bantu mengangkut para santri yang diliburkan, mengingat di wilayah Jalan Anoi banjirnya cukup tinggi, jadi kami lakukan penjemputan menuju lokasi yang tidak tergenang,” tutupnya. (kaltengpos/101kpfm)