Selamat Tinggal TV Analog , Warga Berburu STB

LARIS MANIS: Penjual barang elektronik kebanjiran pembeli STB untuk menangkap siaran TV Digital, tampak pembeli memilih STB di salah satu Toko Elektronik di Palangka Raya, Sabtu (5/11). (Foto : Denar/Kalteng Pos)

PALANGKA RAYA-Sejak 2 November lalu pemerintah melalui Kemenkominfo RI mematikan siaran TV Analog secara bertahap dan migrasi ke TV Digital. Sebagian daerah di Kalteng tidak bisa lagi menikmati siaran TV Analog, salah satunya di Kota Palangka Raya.

Untuk dapat menikmati siaran TV Digital, masyarakat dapat membeli Set Top Box (STB), sebuah perangkat elektronik yang berfungsi menangkap saluran TV digital. Setelah kebijakan migrasi TV Analog ke Digital, beberapa pedagang toko elektronik merasakan kenaikan pembelian STB. Kenaikan pembelian itu dirasakan betul oleh pedagang elektronik di dua kawasan pasar terbesar di Kota Palangka Raya, yaitu pedagang elektronik kawasan Pasar Besar dan kawasan Pasar Kahayan.

Di kawasan Pasar Besar, tiga orang pedagang toko elektronik merasakan betul kenaikan itu. Pemilik Toko Elektronik Makmur Jaya, Sari Noviana menuturkan meski tidak signifikan, peningkatan itu sangat dirasakan dengan dua kali lipat pembeli dari sebelum kebijakan itu ditetapkan. Ia menjual STB dengan harga yang berkisar antara Rp200 ribu-Rp300 ribu.

“Kalau sebelum tanggal dua itu kami jual STB biasanya cuman laku lima dalam sehari, sekarang sejak kebijakan itu ditetapkan kami menjual STB bisa 10-15 terjual, banyak masyarakat yang beli sejak saat itu,” tuturnya.

“Meski tidak signifikan, dalam artian produk lain masih besar untungnya, tapi pembelian STB meningkat lah,” tambahnya.

Senada dengan Sari, Adi, pemilik Toko Elektronik Putra Jaya mengaku juga mengalami kenaikan pembelian pada produk-produk STB yang ia jual. Dalam sehari, bisa terjual 5-10 STB. Ada banyak produk STB yang mereka jual dengan berbagai merek. Ada dua merek yang saat ini mereka unggulkan melihat dari banyaknya masyarakat yang membeli, yaitu STB merek Advance dan STB merek Matrix.

“Matrix harganya Rp250 ribu, sementara Advance Rp200 ribu, Matrix agak mahal dari Advance, tapi memang lebih unggul dalam pilihan channel,” tuturnya.

Berbeda dengan Sari dan Adi, pedagang di Toko Hafi Elektronik, Ferdi mengatakan di tokonya yang laku bukanlah STB, melainkan televisi digital. Televisi digital itu meski berharga jauh lebih mahal dari total harga STB dan antena, justru para pembeli yang ke tokonya, khususnya pembeli yang ingin menikmati televisi digital, langsung membeli tv digital berbentuk LED yang mereka jual.

“Harganya televisi digital itu satu juta-an, ditambah antena, dari situ orang bisa langsung menikmati siaran digital tanpa membeli set top box,” tuturnya. Meski demikian, Ferdi mengakui pembelian STB di tokonya memang meningkat walaupun tidak sesignifkan peningkatan pada penjualan tv digital.(kaltengpos/101kpfm)

399 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.