
PURUK CAHU-Bupati Murung Raya (Mura) Perdie M Yoseph mendorong organisasi-organisasi untuk lebih kreatif dan inovatif. Dorongan tersebut khususnya disampaikan kepada seluruh anggota Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Mura. Bupati meminta agar DWP menjadikan organisasi berani menghadirkan tantangan tugas yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengajak dharma wanita persatuan ikut andil dalam membangun Murung Raya, perempuan harus cerdas menyikapi perkembangan zaman yang diwarnai pesatnya digitalisasi, memanfaatkannya untuk memperkuat ketahanan keluarga,” ucap Bupati Perdie M Yoseph, Minggu (18/12).
Orang nomor satu di Bumi Tanpa Malai Tolung Linggu ini menyampaikan, pemerintah pada masa-masa mendatang tampaknya tidak mudah dalam mewujudkan masyarakat Mura yang tangguh, sejahtera, dan mandiri.
Maka dari itu, lanjut bupati, tanggung jawab antara pemerintah dan DWP untuk bisa mewujudkan kemajuan daerah adalah dengan cara tanggap dan respons terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi dewasa ini maupun yang akan datang, begitu juga beberapa hal terkait peran DWP Mura. Setiap anggota DWP harus tetap menjaga kodrat sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anak di rumah.
“DWP harus tetap berkualitas dan pandai membagi waktu untuk keluarga dan organisasi, DWP juga harus solid baik di lingkup keluarga maupun organisasi,” tegasnya.
Jika itu dipenuhi, tambahnya, diyakini bahwa DWP akan mampu mengemban tugas sebagai istri maupun pendukung suami dalam membangun daerah, bangsa, dan negara ini,” tutupnya.
Penasihat DWP Murung Raya Lynda Kristiane Perdie mengatakan, perempuan yang cerdas merupakan perempuan yang mau meng-upgrade diri, terutama pada era digital sekarang ini.
Menurut Lynda, salah satu persoalan yang dihadapi saat ini adalah stunting. Karena itu, penting bagi perempuan khususnya ibu-ibu mempelajari soal kesehatan serta pola asuh anak agar bisa mengindari terjadinya stunting.
“Cara lain untuk menghindari dan menekan angka stunting di Murung Raya adalah dengan melarang anak kita menikah dini, karena pernikahan dini bisa menyebabkan anak yang dilahirkan tidak sehat dan cenderung mengalami stunting,” ungkap istri Bupati Perdie M Yoseph itu.
Lebih lanjut dikatakannya, pernikahan dini sangat berdampak pada banyak aspek, seperti aspek sosial, kesehatan, dan lainnya. Ketidaksiapan membangun rumah tangga dan belum matangnya emosi pasangan yang menikah dini rawan menyebabkan terjadinya perceraian, rapuhnya perekonomian keluarga, berdampak terhadap kesehatan reproduksi. (dad/ce/ala/kpfm)