Sementara itu, tokoh pemuda Kabupaten Kapuas Junaedi L Gaol mengaku tidak setuju jika dikatakan bahwa proyek lumbung pangan dibayangi kegagalan. Karena banyak dampak positif dengan adanya food estate tersebut.
“Saya sebagai masyarakat Kalteng, secara khusus masyarakat Kabupaten Kapuas tidak terima proyek lumbung pangan dibayangi kegagalan,” tegas Junaedi L Gaol, Kamis (16/2).
Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Kabupaten Kapuas adalah lumbung padi Kalteng. Sebanyak 49 persen kebutuhan beras di Kalteng dipasok dari Kabupaten Kapuas. Kondisi ini jauh sebelum program food estate masuk.
“Dengan masuknya proyek ketahanan pangan (food estate), dampaknya sangat luar biasa dan menguntungkan Kalteng, dari segi dibukanya lahan pertanian baru lengkap dengan prasarana infrastrukturnya,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Junaedi, rehabilitasi besar-besaran dilakukan terhadap sarana prasarana yang sudah ada seperti saluran primer, sekunder, kwartel, pintu-pintu air, tanggul, dan lainnya. “Coba kalau tidak ada food estate, mana mampu pemprov dan pemkab membangun itu,” tegasnya lagi.
Menurutnya keberadaan food estate memberikan multiplier effect, baik bagi masyarakat maupun pemerintah. Misalnya, infrastruktur jalan penghubung Kapuas-Palingkau-Dadahup-lokasi food estate-hingga berbatasan dengan Barito Selatan. Begitu juga dengan kondisi jalan penghubung Basarang-Tahai-Blanti-Pulang Pisau.
Dahulu pertanian di wilayah Dadahup selalu gagal karena banjir. Bahkan rumah penduduk sering terendam. Namun saat ini banjir bisa diatasi setelah dibangun banyak tanggul dan pintu air melalui proyek food estate. Masyarakat mulai mengembangkan pertanian dalam arti luas (padi, sayur-sayuran, buah-buahan, peternakan, kebun dan lainnya).
“Mata kepala saya sendiri melihat saat panen padi di wilayah food estate ini, hasilnya luar biasa, yakni 5,6 ton per hektare setelah diubin dan ditimbang oleh BPS Kabupaten Kapuas,” ucapnya.
“Pak Mentan bangga, beliau mengatakan kita sudah bekerja keras. Jadi sangat menyedihkan apabila mengatakan proyek ketahanan pangan dibayangi kegagalan. Mari kita bersama menggaungkan bahwa food estate di Kalteng berhasil,” pungkasnya. (alh/ce/ala/kpfm)