Buktikan Food Estate Berhasil, Produksi Padi Meningkat

TINJAU: Wagub Kalteng H Edy Pratowo bersama dengan jajaran perangkat daerah terkait dan para petani meninjau langsung lokasi food estate di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (19/8). Foto: DISKOMINFOSANTIK UNTUK KALTENGPOS

PALANGKA RAYA-Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo mengikuti panen perdana padi varietas IR-42/PB-42 (padi pera) dengan menggunakan combine harvester di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (19/8). Pada panen perdana itu, wagub ditemani Nunu Andriani Edy Pratowo (istri) serta sejumlah kepala perangkat daerah (PD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau.

Kegiatan itu diselenggarakan berdasarkan rekomendasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng, sebagai salah satu langkah dalam mengendalikan inflasi daerah yang disebabkan oleh harga beras pera/karau yang sangat tinggi. Upaya pengendalian terhadap salah satu komoditas penyumbang inflasi itu telah dilakukan sejak akhir 2022 hingga pertengahan 2023.

Panen perdana kali ini dilakukan di lahan seluas 2 hektare (ha) dari total lahan seluas 200 ha. Menurut data yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pulang Pisau, Oo Suharto, produksi padi di kabupaten itu telah meningkat sejak tahun 2020 hingga 2023, seiring dengan peningkatan luas lahan pertanian. Hasil panen dari lahan seluas 2,5 meter x 2,5 meter, menghasilkan gabah kering sebanyak 3,56 kg, sehingga produktivitas padi per hektare dapat mencapai 5,7 ton. Produksi padi di wilayah ini telah mengalami peningkatan sejak dimulainya program food estate.

Wagub Edy Pratowo dalam sambutan menekankan, hasil panen itu menunjukkan bahwa pemilihan Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satu wilayah pengembangan food estate atau penyedia lumbung pangan di Kalteng merupakan keputusan yang tepat. Ia juga menyampaikan harapannya agar wilayah Pulang Pisau terus berkembang. “Kita patut bersyukur daerah ini (Pulpis, red) tetap menjadi lumbung pangan Kalimantan Tengah,” ucap Edi.

Wagub menyoroti berbagai manfaat yang diperoleh dari program food estate, termasuk peningkatan produktivitas padi yang mencapai 5 ton/ha, dari sebelumnya rata-rata 3,5 ton/ha. Ia juga mengemukakan bahwa infrastruktur jalan yang telah ditingkatkan memudahkan petani dalam memasarkan hasil pertanian.

“Pemerintah Provinsi Kalteng sangat mendukung pengembangan program lumbung pangan di Pulang Pisau dan siap untuk bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat. Terlebih lagi, sebagian besar lahan pertanian di wilayah ini adalah daerah rawa yang memerlukan perhatian khusus,” ungkapnya, dikutip dari laman facebook Sekretariat Daerah Kalteng.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng Sunarti menjelaskan, dalam menghadapi fenomena El Nino, pihaknya memilih varietas yang tahan terhadap perubahan cuaca, seperti IR-42/PB-42 yang telah terbukti efektif. Varietas IR-42/PB-42 merupakan varietas unggul baru dengan masa tanam pendek dan produktivitas tinggi, yakni 4-5 ton/ha. “Varietas ini digunakan sebagai alternatif dari beras pera/karau yang memiliki masa tanam panjang, yakni 4-6 bulan, dan produktivitas rendah, yakni 2-2,5 ton/ha,” tukasnya.

Selain kegiatan panen, Wagub Edy Pratowo juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa alat pompa kepada dua perwakilan kelompok tani (poktan), yaitu Andi dari Poktan Sumber Makmur dan Hartoyo dari Poktan Sumber Rejeki. Pemprov Kalteng juga akan memberikan bantuan traktor roda dua untuk pengembangan wilayah itu. (hms/ce/ala/kpfm)

224 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.