
PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah, Riska Agustina, mengajak semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat untuk mengatasi bersama-sama masalah kabut asap, karena kolaborasi semua pihak sangat penting.
Ia menilai, diperlukan kampanye edukasi yang lebih masif untuk mengubah pola pikir masyarakat. “Perlu ada kesadaran bersama bahwa membakar lahan bukan lah solusi yang bijak. Dampaknya bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Edukasi dan penegakan hukum harus diperkuat untuk memastikan tidak ada lagi pembukaan lahan dengan cara dibakar,” ucapnya, Minggu (29/9).
Riska Agustina meminta agar penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan (karhutla) terus ditingkatkan. Hal ini perlu dilakukan, guna memberikan efek jera kepada pelaku pembakar hutan dan lahan di daerah ini.
Menurut kader Partai Golkar ini, sanksi yang tegas dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa terulang setiap tahun.
Beberapa waktu lalu kabut asap yang mulai menyelimuti sejumlah wilayah, Riska berharap semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, bisa bekerja sama untuk menangani masalah ini.
Ia menekankan, bahwa kesigapan dan langkah pencegahan dini adalah kunci untuk meminimalisasi dampak buruk yang lebih luas. Dengan demikian, kabut asap tidak lagi menjadi ancaman tahunan yang merusak kualitas hidup masyarakat Kalteng.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Mari kita bergerak bersama untuk melindungi lingkungan dan masa depan kita dan mewujudkan Kalteng bebas asap,” pungkasnya. (irj/kapos)