Kantor SDN 1 Tumbang Gagu Hancur Tertimpa Pohon Lapuk

kpfmpalangkaraya.com, SAMPIT – Pascabencana banjir yang melanda Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Kotawaringin Timur (Kotim), sebuah pohon lapuk yang tumbuh di belakang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tumbang Gagu menimpa bangunan kantor sekolah, Kamis (7/10/24). Pohon tersebut menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas sekolah dan melukai kepala sekolah.

Peristiwa tersebut terjadi saat sekolah tengah melaksanakan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) bagi peserta didik. Namun, sekitar pukul 13.20 WIB terjadi gangguan sinyal internet. Pihak sekolah pun memutuskan untuk memulangkan murid dan guru. Rencana untuk melanjutkan ANBK diundur hingga sinyal normal kembali pada sore hari.

Meski para murid telah dipulangkan, Kepala SDN 1 Tumbang Gagu, Teras, tetap berada di kantor untuk menyelesaikan laporan terkait ujian. Tiba-tiba, pohon besar yang sudah lapuk itu tumbang. Pohon itu diperkirakan tumbang akibat tanah di sekitarnya yang sudah gembur dan tidak mampu menahan berat pohon. Pohon itu menimpa bagian belakang kantor sekolah, dan menghancurkan sejumlah fasilitas di dalamnya.

“Pohon itu tumbang tiba-tiba. Padahal, saat kejadian cuaca cerah dan tidak ada angin kencang,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kotim, Multazam.

Teras mengalami luka di bagian kepala dan kini dalam perawatan medis. Pihak sekolah dan desa berharap segera pulih dan dapat melanjutkan kembali tugasnya.

“Kepala sekolah saat ini sedang dalam kondisi trauma. Kami berharap beliau cepat pulih,” tutur Multazam.

Pohon yang tumbang itu menyebabkan bangunan kantor sekolah rusak parah. Selain itu, sejumlah peralatan penting yang digunakan dalam pelaksanaan ANBK pun rusak. Di antaranya dua laptop ANBK, satu printer, dan satu proyektor. Meski demikian, kerusakan pada perabot kantor seperti meja dan kursi belum dapat dihitung secara rinci, karena akses masih terbatas.

“Bangunan kantor rusak berat, laptop ANBK rusak dua unit, termasuk printer, proyektor, dan meja kursi kantor yang masih belum dihitung. Menurut kepala desa, mereka masih belum berani masuk untuk menghitung jumlah kerugian materiel secara rinci,” tutupnya. (mif/ce/ala/kpfm)

73 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.