Sama-sama Menang versi Quick Count
Paslon Nadalsyah Koyem-Supian Hadi dan Agustiar Sabran-Edy Pratowo Deklarasi Kemenangan
kpfmpalangkaraya.com, PALANGKA RAYA – Sejumlah lembaga survei penyelenggara hitung cepat atau quick count pemilihan kepala daerah (pilkada) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah mempublis hasilnya.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 02 (Nadalsyah Koyem-Supian Hadi) dan nomor urut 03 (Agustiar Sabran-Edy Pratowo) sama sama menjadi pemenang pada masing-masing lembaga survei. Mereka pun sudah melakukan deklarasi atas kemenangan tersebut.
Misalnya data yang dihimpun secara internal dan lembaga survei Pollmark, paslon nomor urut 02, H. Nadalsyah Koyem dan H Supian Hadi unggul sebesar 37,16 persen dari kandidat lain. Mereka mendeklarasikan kemenangannya di Kantor DPD PDIP, Jalan Ir Soekarno, Kamis (28/11).
Sedangkan dari Lembaga Survei Independen (LSI) Denny JA mencatat 35,92 persen unggul tipis dari Pasangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo yang tercatat sebesar 35,54 persen. Hasil ini berbanding terbalik dengan Polltracking yang hanya mencatatkan 36, 30 persen Koyem dan SHD.
Sementara itu, Pasangan Agustiar dan Edy Pratowo tercatat unggul tipis dengan 37,24 persen. Bahkan kemenangan mereka diperkuat dengan perhitungan pusat tabulasi Huma Betang pada pukul 04.00 WIB, seluruh formulir C1 telah terkumpul.
“Kami telah merekapitulasi semua hasil dan memastikan bahwa pasangan Agustiar-Edy menjadi pemenang Pilkada Kalteng 2024,” ungkap Ahmadi Riansyah selaku ketua tim pemenangan.
Mereka juga menggelar deklarasi kemenangan pasangan Agustiar-Edy Pratowo pada Pilkada Kalteng 2024, Kamis malam (28/11).
Meski begitu, Ahmadi tetap mengingatkan para pendukung untuk menjaga momentum kemenangan ini. “Kawal terus kemenangan ini sampai tahap pleno oleh KPU,” pinta Ahmadi, sembari menekankan pentingnya memastikan proses finalisasi hasil berjalan lancar tanpa kendala.
Ketua tim kemenangan Koyem-SHD, Sigit K Yunianto memberikan mandat khusus kepada jajaran pengurus PDIP untuk selalu mengawal suara yang telah dihimpun pihaknya, karena dikhawatirkan suara tersebut bisa saja disalahgunakan.
“Karena pengamanan kami memiliki sistem, memiliki skema yang sudah sampai ke bawah dan semua data C1 sudah aman dan telah direkap,” tuturnya. (ham/ce/sja/kpfm)