
BAHAS PENANGANAN COVID-19: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran ketika melakukan video conference dengan bupati/wali kota di Aula Istana Isen Mulang, kemarin (13/4).
Permohonan PSBB, Harus Berkoordinasi dengan Pemprov
Meski dianggap menjadi salah satu alternatif untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Kalteng, namun wacana penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) belum perlu dilakukan. Apalagi data orang yang terpapar, baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) cenderung menurun.
Melihat grafik penurunan ini, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyebutkan, kondisi Kalteng hingga saat ini masih belum terlalu mengkhawatirkan, termasuk kasus di Kota Palangka Raya dan kabupaten se-Kalteng. Oleh karena itu, Kota Palangka Raya belum perlu mengajukan PSBB.
Sebelumnya Kota Palangka Raya sebagai daerah zona merah sempat mengajukan usulan ini. Namun ditolak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Apabila ada kota/kabupaten yang ingin mengajukan PSBB, harus berkoordinasi dengan provinsi,” sebut Sugianto pada video conference (vicon) bersama bupati dan wali kota se-Kalteng di Aula Istana Isen Mulang (IIM), Senin (13/4).
Apalagi dalam mengajukan PSBB tidak mudah. Daerah harus siap. Tidak gampang menaikkan status dari tanggap darurat menjadi PSBB. Pasalnya, daerah harus siap untuk penanganan khusus apabila sudah ditetapkan sebagai PSBB. “Jika sudah menjadi PSBB, maka daerah harus siap dalam penanganan ekonomi, sosial, dan masyarakatnya, seperti dampak masyarakat yang tidak bekerja dan hal lainnya,” ungkapnya kepada media, kemarin.
Saat ini, lanjut dia, daerah yang masuk di zona merah adalah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kotawaringin Timur (Kotim), Katingan, Kapuas, dan Barito Timur (Bartim). Sebelum daerah-daerah ini mengajuka PSBB ke Kemenkes RI, maka harus dilakukan penilaian terlebih dahulu dan dirapatkan bersama provinsi.
“Tetapi, jika melihat data hari ini (Senin, red) terlihat jumlah ODP sudah mengalami penurunan. Jumlah PDP yang dinyatakan negatif tinggi. Harapannya bahwa wabah ini segera berakhir,” beber Sugianto.
Sementara itu, jumlah kasus positif di Kalteng masih berada di angka 25 kasus. Jumlah pasien yang sembuh 8 orang dan 16 orang lainnya sedang menjalani perawatan, dan 1 pasien positif yang meninggal dunia berasal dari Kabupaten Kapuas. “Jumlah ODP di Kalteng mengalami penurunan yang cukup tinggi. Hari ini (kemairn, red) tercatat 488 orang. Sehari sebelumnya sebanyak 636 orang,” pungkasnya. (abw/ahm/sja/ce/ala/kpfm)