Penanganan Dampak Inflasi Disnaker Palangka Raya Gelar Pelatihan

Wakil Walikota Palangka Raya Hj. Umi Mastikah usai membuka kegiatan di Aula BLK Disnaker Palangka Raya

KPFM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya menggelar kegiatan pelatihan berbasis masyarakat berdasarkan unit kompetensi dalam rangka penanganan dampak inflasi.

Kegiatan secara resmi dibuka langsung oleh Wakil Walikota Palangka Raya Hj. Umi Mastikah di Aula UPT BLK Disnaker Kota Palangka Raya pada Jumat, 18/11.

Walikota Palangka Raya dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Walikota Umi Mastikah mengatakan, pertumbuhan ekonomi menjadi penyebab sehat tidaknya perekonomian di suatu daerah, inflasi yang terjadi sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi salah satunya naiknya BBM, menyebabkan sembako naik, dan daya beli masyarakat menurun serta meningkatnya angka pengangguran.

Dalam mengurangi dampak Inflasi pemerintah mengadakan beragam pelatihan, agar Sumber Daya Manusia (SDM) semakin unggul dan dapat menciptakan lapangan kerja.

“Peningkatan SDM seperti ini, patut Kita dukung, dan nantinya juga akan diberikan semacam pembinaan sampai mendapat pekerjaan dan juga diberikan sarana prasarana usai kegiatan berakhir,” katanya.

Sementara Kepala Disnaker Kota Palangka Raya Mesliani Tara menyebut kegiatan yang dialkukan juga telah dilakukan sebelum pandemi, bahkan masa pandemi pun juga terus dilakukan kegiatan serupa.

“Bahkan nanti pada tahun berikutnya juga akan dilakukan hal serupa, memberikan pelatihan kepada warga yang ingin memperdalam ilmu pada unit yang ada disini,” ujarnya.

Pelatihan berbasis masyarakat berdasarkan unit kompetensi ini dimulai dari tanggal 18-29 November 2022, dengan pelatihan diantaranya, Pemeliharaan dan Perbaikan AC Rumah Tangga, Teknik Las, Menjahit Lengan Rumah Tangga, Desainer Grafis Muda, Bakery, Furniture Cabinet Maker, dan Service Sepeda Motor.

“Pada kegiatan ini setidaknya diikuti sekitar 70 peserta dari berbagai kejuruan, dimana pada Unit Kompetensinya diikuti 10 Siswa/siswi,” ungkap Mesliani Tara.

Dirinya berharap para Siswa/Siswi pelatihan dapat mengikuti kegiatan hingga usai, dan apa yang diajarkan oleh para Instruktur dapat diterapkan. Sehingga pada saatnya mereka mendapat pekerjaan atau bekerja secara mandiri sudah punya bekal setelah mengikuti pelatihan. (DHA-Kpfm)

392 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.