IDI Kalteng Minta Hak Nakes Dipenuhi

Ajak Para Dokter Tetap Berbuat Kebaikan

PALANGKA RAYA-Seorang dokter yang masih berstatus tenaga kontrak pada salah satu puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluhkan perihal insentif daerah tenaga kesehatan (nakes) tahun 2022 yang belum dibayarkan. Keluhan itu diutarakan dokter berinisial ST.

“Sebenarnya soal ini saya baru lihat juga postingan di media sosial (medsos), tidak tahu siapa yang mengutarakan itu, tapi alhamdulillah jadinya bisa ada jalan juga oleh postingan ini, ternyata sama keluhannya dengan saya,” kata ST kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Dokter yang merupakan tenaga kontrak di wilayah Kotim itu membenarkan bahwa insentif daerah untuk tenaga kesehatan tahun 2022 belum dibayarkan sampai sekarang. Insentif ini tentunya sangat diharapkan pihaknya, karena gaji bulanan yang diterima masih jauh dari harapan. Apalagi perjuangan mereka sebagai tenaga kesehatan dalam mengabdi dan melayani masyarakat tidaklah mudah.

“Gaji kami tekon disamaratakan, mulai dari cleaning servis sampai nakes lulusan S-1, sama-sama menerima gaji dengan besaran Rp2 juta lebih saja. Sampai Maret ini gaji yang dibayar masih untuk bulan Januari saja,” ungkapnya.

Karena itu pihaknya berharap insentif tahun 2022 ini segera dibayarkan oleh daerah, karena itu akan sangat diperlukan untuk membeli kebutuhan makan minum, biaya transpor kerja, dan kebutuhan lainnya.

“Mau pergi, tapi ada keluarga, tentu tidak mungkin ditinggalkan merantau lagi, ini yang tentu menjadi harapan kami bersama untuk menjadi perhatian daerah, sehingga semua tenaga kesehatan yang ada tidak terus-menerus mengeluh hal seperti ini,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalteng dr Mikko Uriamapas Ludjen Sp OG mengatakan, pihaknya sangat prihatin antas kondisi yang dihadapi tenaga kesehatan khususnya dokter yang haknya belum terpenuhi.

“Kewajiban di sana sudah dikerjakan, kiranya hak-hak mereka dapat diberikan juga, mudah-mudahan Bapak Bupati bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya di lapangan. Kami pertanyakan kenapa hak-hak dari teman-teman di sana belum dibayar,” tegasnya.

“Dokter adalah profesi yang mulia, saya berharap teman-teman sejawat di sana tetap berbuat kebaikan dan melayani sesama meski keadaan kurang berkenan. Kami dari IDI sangat berharap masalah ini bisa segera ada solusinya, sehingga teman-teman di daerah bisa melayani masyarakat dengan hati yang gembira dan tulus,” tegasnya. (nue/ce/ala/kpfm)

296 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.