PALANGKA RAYA-Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan daerah yang berdekatan dengan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Produksi padi Kalteng juga disinyalir berlimpah. Letak geografis yang strategis dan produksi padi yang berlimpah membuat Bumi Tambun Bungai digadang-gadang dapat menjadi daerah yang mampu menyangga pemenuhan pangan di IKN.
Koordinator Fungsi Kebijakan Pangan dan Pertanian, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Irshan Zainuddin mengungkapkan, Kalteng merupakan daerah yang cukup berprospek untuk dapat menyuplai bahan pangan bagi IKN.
“Ternyata daerah ini punya cukup banyak padi. Ternyata selama ini banyak padi itu yang masuk ke Kalimantan Selatan, artinya sudah dekat untuk bisa masuk ke IKN. Malahan ada beberapa daerah seperti di Barito yang sangat dekat dengan IKN. Ini peluang yang cukup bagus bagi Kalteng sebagai daerah penyuplai pangan,” kata Irshan kepada wartawan saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng, Selasa (25/7).
Tak hanya padi, Irshan juga menyoroti potensi suplai jagung dari Kalteng. Dijelaskannya, komoditas jagung banyak diproduksi di wilayah Barito Utara. Dengan produksi yang melimpah itu, lanjut Irshan, maka suplai jagung berpotensi besar untuk masuk ke IKN.
“Begitu juga ternak sapi dan kerbau yang ada di sini cukup banyak dan siap untuk menyuplai, terutama di Kotawaringin Barat dan Barito Timur. Saya kira ini menjadi aset yang berharga bagi Pemprov Kalteng sebagai penyuplai pangan bagi IKN,” ujarnya.
Irshan menjelaskan, pemenuhan pangan IKN harus dibantu oleh daerah-daerah sekitar. Sebab, berdasarkan rancangan utama IKN, lahan pertanian yang disediakan hanya sekitar 10 persen dari luas keseluruhan IKN.
“Dari masterplan IKN, luas pertanian yang disediakan hanya 10 persen dari total luas IKN. Itu tentunya tidak cukup. Karena itu Kalteng berprospek menjadi daerah penyuplai bahan pangan bagi IKN,” sebutnya.
Meski demikian, Irshan tidak menampik bahwa masih ada beberapa regulasi yang perlu dibenahi dan ditingkatkan. Terutama terkait upaya menjaga dan mempertahankan produktivitas produksi dan eksistensi lahan-lahan pertanian agar tidak beralih fungsi.
“Jangan sampai lahan yang ada beralih fungsi menjadi lahan perkebunan misalnya, saya kira ini yang perlu diperhatikan. Pada intinya, sudah menjadi catatan kami bahwa Kalteng siap menjadi penyuplai bahan pangan ke IKN,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DKP Kalteng Riza Rahmadi menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan kepada BRIN terkait produksi padi di Kalteng yang surplus, terutama di daerah Kapuas, Pulang Pisau, dan Katingan sebagai bahan pertimbangan Kalteng menjadi daerah penyuplai pangan bagi IKN.
“Namun yang masih menjadi kendala kami adalah konektivitas antardaerah, lalu gabah yang kita produksi banyak yang keluar daerah, terutama ke Kalsel. Kami juga menginginkan konektivitas jalur distribusi ini bisa diperpendek,” tuturnya.
Di samping itu, ada komoditas jagung yang produksinya berlimpah di Barito Utara dan wilayah timur Kalteng pada umumnya, yang diharapkan dapat turut berkontribusi bagi suplai pangan ke IKN.
“Untuk daging sapi, di daerah Kalteng bagian barat juga cukup berpotensi untuk berkontribusi menyuplai kebutuhan daging IKN,” tandasnya. (dan/ce/ram/kpfm)