Wisuda 351 Mahasiswa, STIESIA Selaraskan Kompetensi Lulusan dengan Kebutuhan Masyarakat

ARMDimas Choirul

– Senin, 22 Juli 2024 | 17:23 WIB

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya mewisuda 351 mahasiswanya dari tahun akademik 2023/2024 periode I. (Dok. STIESIA)

JawaPos.com – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya menggelar wisuda periode I tahun akademik 2023/2024. Sebanyak 351 mahasiswa yang didampingi keluarga diwisuda di Hall 2 STIESIA Surabaya.

Mereka merupakan para ahli madya (D-3), sarjana (S-1), magister (S-2), doktor (S-3), serta lulusan pendidikan profesi akuntan dari program studi akuntansi dan manajemen. Perinciannya, 17 orang dari D-3, sebanyak 225 orang dari S-1, lalu 19 lulusan S-2, sejumlah 31 orang dari S-3, serta 59 lulusan pendidikan profesi akuntan.

Yang menarik dalam wisuda kali ini adalah terdapat dua lulusan program doktoral STIESIA  yang sudah menyandang gelar professor, namun tetap semangat melanjutkan studi kembali padahal sudah bergelar professor. Kedua doktoral tersebut adalah Prof. (HC-UNISILLA) Dr. Ir. Juni Gultom, ST., MTP yang sekaligus menjadi mahasiswa terbaik S3 untuk wisuda periode 1 2024 ini dan Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum.

Wisuda kali ini mengangkat tema Akselerasi Keselarasan antara Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan dengan kebutuhan masyarakat atau kebutuhan pasar.

Baca Juga: Soal Kenaikan Gaji PNS 2025, Anak Buah Sri Mulyani: Tunggu Tanggal 16 Agustus

(Dok. STIESIA)

Ketua STIESIA Surabaya Nur Fadjrih Asyik menjelaskan, tema tersebut diangkat sebagai wujud STIESIA yang mengikuti perkembangan zaman, di mana para lulusan dituntut memiliki kompetensi yang dibutuhkan masyarakat.

“Terutama terkait dengan era digitalisasi. Memasuki revolusi industri 5.0, selain memiliki kompetensi di bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif, lulusan juga harus didukung dengan kemampuan/keterampilan yang berbasis teknologi informasi,” paparnya, Sabtu (20/7/2024).

STIESIA ingin para wisudawan yang telah menempuh berbagai proses perkuliahan memiliki kompetensi yang selaras dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) atau pemerintahan, sesuai dengan perkembangan zaman.

Wisuda kali ini juga menjadi momen haru. Sebab, dua wisudawan meninggal sebelum sempat menerima ijazah dan memakai toga. Meski demikian, STIESIA tetap menyerahkan ijazah dan transkrip nilai keduanya kepada masing-masing perwakilan keluarga yang hadir.

Baca Juga: MK mulai Sidangkan Gugatan Novel Baswedan dkk. soal Syarat Usia Capim KPK

(Dok. STIESIA)

“Setiap keluarga dan setiap mahasiswa ingin mencapai cita-cita. Namun, usia adalah kehendak Tuhan. Dua mahasiswa STIESIA meninggal sebelum menjalani wisuda. Insha Allah husnul khatimah. Mereka meninggal setelah mengurus kelengkapan untuk yudisium dan wisuda,” kata Prof Nur Fadjrih.

STIESIA sangat mengapresiasi kedua almarhumah yang merupakan mahasiswa dari program studi S-1 manajemen itu. Menurut dia, komitmen keduanya untuk menempuh pendidikan sangat luar biasa. (jpc/kpfm)

346 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.