jpnn.com – Memilih skin care untuk kulit berminyak bisa jadi tidak semudah orang berkulit kering. Sebab, kebanyakan skin care yang dijual di pasaran berfungsi melembapkan. Kalau tak pintar memilih, pori-pori justru makin tersumbat! Bukan itu saja, bisa jadi ada bahan skin care yang justru membuat kulit semakin berminyak. Kendati demikian, bukan berarti pemilik kulit berminyak tidak bisa memakai produk kecantikan yang melembapkan. Pasalnya, menurut dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, apa pun jenis kulit yang dimiliki, Anda tetap membutuhkan pelembap. Yang terpenting, bahannya tepat.
1. Minyak mineral
Minyak mineral sebenarnya merupakan turunan dari petroleum. Memiliki nama lain paraffin oil atau petroleum oil, bahan skin care ini cocok digunakan bagi mereka yang kulitnya sangat kering. Apabila pemilik kulit berminyak bersikukuh memakai skin care berbahan dasar minyak mineral, pori-pori wajah bisa tersumbat dan memicu timbulnya jerawat.
Ketimbang memilih skin care dengan bahan minyak mineral, pilihkan produk berbahan dasar air dalam bentuk gel, krim, atau losion yang lebih cair. Jangan lupa juga pilih produk yang kemasannya tertulis “non-comedogenic”.
2. Minyak kelapa
Minyak kelapa memang sudah menjadi pelembap yang ampuh sejak dahulu. Bahkan, dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter menyebutkan, minyak kelapa bisa jadi cara yang murah dan murah untuk melembapkan tangan dan kuku.
Sayangnya, meski sangat bersahabat dengan tekstur kulit yang kering dan pecah-pecah, minyak kelapa sebaiknya tak digunakan oleh pemilik kulit berminyak untuk mengatasi permasalahan kulit. Penyebabnya, minyak kelapa bersifat yang comedogenic.
Mungkin Anda tergoda dengan bahan pembersih wajah berbahan dasar oil (dari minyak kelapa) karena kemampuannya dalam “melelahkan” riasan berat di wajah. Tapi efek sesudahnya, itu bisa membuat kulit menjadi semakin lengket dan memicu timbulnya jerawat. Tetaplah pakai cleanser berbahan dasar air dan lakukan double cleansing agar hasilnya maksimal.
3. Silikon
Meski jarang ada di skin care, silikon ditemukan pada foundation (alas bedak) maupun bedak. Tujuan ditambahkannya silikon pada produk make up adalah untuk membuat kulit terasa halus setelah diaplikasikan. Tak cuma itu, silikon juga dapat menahan keringat dan air sehingga make up tak mudah luntur.
Usut punya usut, terlepas dari fungsinya di atas, silikon ini justru dapat membuat pori-pori tersumbat. Di jam-jam pemakaian pertama mungkin tekstur kulit akan terlihat sehat, tetapi beberapa jam kemudian, kulit akan sangat berminyak! Ketika dibersihkan, bisa muncul jerawat-jerawat kecil akibat pori-pori yang tersumbat.
4. Alkohol
Jangan berharap banyak pada produk skin care yang mengandung alkohol, sekalipun produk tersebut ditujukan untuk kulit berminyak. Pasalnya, produk skin care yang mengandung alkohol, terutama toner, dapat membuat kulit menjadi sangat kering.
Akibat kondisi tersebut, kelenjar minyak justru akan memproduksi lebih banyak minyak untuk menetralkannya. Ketika kulit sudah kembali dipenuhi minyak, area itu akan sangat digemari oleh bakteri. Jerawat pun menjadi lebih sulit dicegah.
5. Paraben
Paraben merupakan zat kimia yang digunakan sebagai bahan pengawet pada produk kecantikan, misalnya sampo, skin care, dan pewarna rambut. Bahan ini sebenarnya sudah lulus uji BPOM (asalkan digunakan dalam batas normal).
Namun, ada pula beberapa jenis paraben yang dapat berubah menjadi racun, sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan penuaan dini, jika digunakan secara berlebihan. Tak cuma itu, kadar paraben yang berlebih dapat meniru hormon estrogen. Akibatnya, risiko keparahan jerawat hingga kanker kulit akan menjadi lebih tinggi.
Kini, cermati betul bahan-bahan yang terkandung dalam skin care untuk kulit berminyak yang sebelum Anda membelinya. Meski itu sedang hits atau cocok bagi sebagian orang, belum tentu perawatan kulit itu cocok untuk Anda.
Anda tentu tak ingin skin care justru memicu timbulnya jerawat dan wajah Anda makin berkilap akibat lapisan minyak yang makin bertambah.(HNS/RVS/klikdokter)