jpnn.com, JAKARTA – Meskipun dibuka melemah, Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, optimistis nilai tukar rupiah hari ini, Kamis (30/1), bisa menguat terdorong dari penahanan suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
“Sikap bank sentral AS yang masih mempertahankan kebijakan longgar akan membantu penguatan rupiah terhadap dolar hari ini,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Pada pukul 9.09 WIB, rupiah bergerak melemah 5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp 13.649 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp 13.644 per dolar AS.
The Fed memberikan sinyal akan meneruskan penyuntikan dana ke pasar via repo seperti yang dilakukan sejak awal September 2019.
Hal itu dilakukan The Fed sebagai upaya untuk menekan suku bunga antarbank turun.
Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali turun ke kisaran 1,58 persen setelah keputusan The Fed tersebut.
“Hanya saja kekhawatiran terhadap wabah virus corona masih akan menjadi beban untuk aset berisiko seperti rupiah,” kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.600 per dolar AS hingga Rp 13.650 per dolar AS. (ant/mg8/jpnn)