jpnn.com, JAKARTA – Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Subandriyo mengimbau masyarakat di Natuna, Kepulauan Riau, tidak khawatir akan tertular dari virus corona.
“Mereka yang dipulangkan dari Wuhan itu sudah di screening sebelumnya. Mereka sudah tidak ada gejala jadi saat ini semuanya dalam keadaan sehat tidak ada penyakit, karena yang ada penyakit tidak diizinkan untuk dievakuasi,” kata Amin seperti diberitakan ANTARA, Jakarta, Senin (3/2).
Menurut Amin, proses karantina telah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia. Lagipula pemerintah menempatkan WNI yang kembali dari China tersebut di tempat yang tidak terlalu dekat dengan masyarakat umum.
“Lokasi yang dipilih saat ini, hanggar itu jaraknya menurut informasi cukup jauh dari jangkauan masyarakat jadi tidak ada masyarakat umum yang ikut masuk di situ sehingga kemungkinan masyarakat di sekelilingnya untuk tertular itu sangat kecil,” ujarnya.
Menurut Amin, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa penempatan WNI dari China di hanggar Pangkalan TNI di Natuna sudah memenuhi persyaratan yang disarankan oleh WHO. Selain itu, merekayang baru datang dari negara yang tertular itu perlu dipantau dan diobservasi selama masa inkubasi, yakni 14 hari.
Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, China, ditempatkan di suatu hanggar Pangkalan TNI di Natuna. Mereka menempati 10 tenda yang telah disiapkan, tujuh kamar secara terpisah, laki-laki dan perempuan dipisahkan.
Walau statusnya adalah karantina –yang disebutkan pemerintah sebagai observasi kesehatan– mereka dapat menghirup udara bebas di luar tenda, dan melaksanakan aktivitas luar ruang terbatas secara jarak secara berkelompok.
Corona jenis baru merebak pertama kali di Wuhan, China, yang dikenal dengan sebutan 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV yang menjadi jenis virus corona ketujuh yang diidentifikasi menginfeksi manusia. (antara/jpnn)