jpnn.com, JAKARTA – Ketua Umum Majelis Alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Syafira Machrusah mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung pembangunan manusia di Indonesia.
Sejak IPPNU pada 2 Maret 1955, sambung Syafira, sudah banyak alumni memiliki beragam karakter dan potensi tersebar di seluruh penjuru nusantara serta mewarnai dinamika sosial, budaya dan politik di dunia internasional.
“Utamanya dalam tanggung jawab pengaderan, pembinaan karakter bangsa dan penguatan ideologi Islam ahlussunnah wal jamaah menuju Indonesia yang adil, makmur yang diridai Allah SWT,” kata Syafira, Senin (3/2).
Hal itulah yang mendorong pihaknya membentuk Majelis Alumni IPPNU pada Senin (3/2).
“Semoga Majelis Alumni IPPNU mampu memberikan kontribusi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, Sekjen Majelis Alumni IPPNU Siti Soraya Devi Zaeni menambahkan, khusus untuk pendidikan, Majelis Alumni perlu melakukan diskusi mendalam tentang kebijakan Mendikbud terkait pro dan kontra penghapusan ujian nasional.
“Jika dirasa ujian nasional bukan standar untuk mengukur capaian siswa, penghapusan ujian nasional sangat kurang tepat,” kata dia. (jos/jpnn)