jpnn.com, BANGKOK – Otoritas kesehatan Thailand mendorong masyarakat untuk membuat masker dan pembersih tangan antiseptik sendiri untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona. Penyebaran virus tersebut telah menyebabkan keterbatasan suplai di toko-toko.
Otoritas kesehatan setempat mendemonstrasikan cara membuat cairan pembersih dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi.
“Apabila Anda tidak dapat menemukan pembersih tangan di toko-toko, buatlah sendiri. Campurkan air bersih dengan alkohol dan bawa campuran itu kemanapun Anda pergi,” kata Menteri Kesehatan Publik Anutin Charnvirakul dalam konferensi pers, Kamis (6/2).
“Kita harus melindungi diri sendiri dari virus itu. Makanlah makanan hangat (yang telah dimasak), gunakan sendok, pakai masker, dan cuci tangan.”
Sejak kemarin, Thailand mulai memberlakukan pengendalian harga pada masker dan pembersih tangan. Siapapun yang menjual masker dan pembersih dengan harga tinggi, dapat dihukum sampai dengan tujuh tahun penjara, atau didenda sampai dengan 140.000 baht.
Masyarakat hanya diperbolehkan membeli sampai dengan 10 buah masker dalam satu transaksi. Siapapun yang mengekspor lebih dari 500 masker harus mendapatkan izin dari otoritas perdagangan terlebih dahulu.
Pada Kamis pagi, masyarakat Thailand mengantre di depan apotek milik pemerintah untuk membeli stok masker dan pembersih sebelum penjualan dimulai pada siang hari.
Sejumlah masyarakat yang mengantre mengatakan ingin membeli sebanyak mungkin karena merasa takut akan virus corona. Namun mereka hanya dapat membeli 10 buah.
“Ini tidak cukup, sebaiknya kita punya untuk berjaga-jaga,” kata Chalida Potpanitpong (65).
Untuk mengatasi kekurangan itu, Pemerintah Thailand mulai membagikan 45.000 masker bedah (surgical mask) secara gratis dari Kamis hingga Sabtu di berbagai lokasi sekitar Bangkok.
Pemerintah juga akan mulai menjual jutaan masker mulai hari Sabtu melalui toko-toko yang disponsori pemerintah di seluruh penjuru negara.
Sejauh ini otoritas setempat sudah menemukan 25 kasus virus corona, jumlah terbanyak di luar Tiongkok. Sembilan orang telah sembuh dan diperbolehkan pulang, sementara yang lainnya masih di rumah sakit. (ant/dil/jpnn)