
PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng tak henti-hentinya membahas permasalahan stunting. Hal dikarenakan, Kalteng menduduki peringkat kelima se-Indonesia persoalan stunting. Ketua Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng Yulistra Ivo mengharapkan kepala desa (kades) se-Kalteng turut bertanggung jawab, salah satunya yakni menghidupkan posyandu di desanya.
Di berbagai kesempatan, kata dia, pihaknya selalu memberikan pesan agar posyandu di Kalteng betul-betul dihidupkan. Sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap permasalahan stunting, pihaknya pun tidak bosan dan tidak henti-hentinya terus menyampaikan pentingnya menghidupkan posyandu.
“Saya harap kades turut serta mengaktifkan posyandu dan dapat mengontrolnya,” katanya saat pertemuan tatap muka kepala desa se-Kalteng bersama gubernur di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, belum lama ini.
Dijelaskannya, tingginya angka stunting di Kalteng, sangat memprihatinkan. Karena, hal ini dapat mengakibatkan menurunnya kecerdasan anak. Dengan demikian, produktivitas kerja tidak optimal untuk pembangunan di Bumi Tambun Bungai ini. “Saya ingin para kades se-Kalteng dapat mengaktifkan kembali posyandu melalui pokjanal posyandu di setiap jenjang,” jelasnya.
Pasalnya, berdasarkan data yang ada, posyandu yang aktif di Kalteng ini hanya 46,02 persen atau 1.184 posyandu dari jumlah total posyandu 2.573. Tentu saja, lanjut dia, angka ini masih jauh dari target nasional yang mencapai 60 persen.
Editor : jony
Reporter : (abw/ami)