Sempat Dihadang Puluhan Orang Bersenjata Parang
PONTON kini seakan-akan berubah menjadi kawasan yang tak ramah lagi. Setidaknya dalam kurun waktu delapan bulan belakangan, sudah tiga kali polisi mengobok-obok kompleks tersebut. Rupanya pada kawasan itu sudah tercemar oleh peredaran narkoba. Meski lokasi atau markas para Bandar dan pengedar narkoba juah dari rumah penduduk, namun akses masuknya tetap melalui jalur padat penduduk ini.
Kemarin siang (23/4) kawasan itu digerebek secara dramatis. Anggota Polresta Palangka Raya, Satbrimob, dan Ditsabhara Polda Kalteng sempat dihadang gerombolan orang yang membawa parang alias berparang. Gerombolan ini berupaya mencegah polisi masuk ke markas mereka yang terletak dua kilometer dari permukiman warga. Di lokasi tersebut terdapat tiga pos pantau. Salah satunya setinggi enam meter.
Sangat terorganisir, sebab selain adanya pos pantau, para penjaga yang stand by di lokasi itu juga dibekali handie talkie (HT). Bahkan dilengkapi dengan kamera drone. Mereka juga berani melawan petugas. Penghadangan terjadi saat anggota Satresnarkoba hendak kembali dari Ponton. Dihadang puluhan orang bersenjata parang.
Beruntung anggota Satresnarkoba berkoordinasi dengan Satbrimob dan Ditsamapta Polda Kalteng untuk mengirimkan pasukan. Mereka yang menghadang itu akhirnya tersudut setelah kedatangan puluhan polisi bersenjata. “Dari puluhan orang, kami berhasil mengamankan beberapa saja. Yang lainnya berhasil kabur,” ungkap Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri.
Mantan Kabidkum Polda Kalteng ini itu menyebutkan bahwa atensi dari Kapolda Kalteng Irjen Pol Ilham Salahudin sangat besar menyangkut peredaran narkoba di wilayah Kota Palangka Raya. Semuanya tidak ada toleransi. “Terhadap mereka yang menyalahgunakan, akan kami tindak tegas, terlebih menjelang bulan Ramadan,” tegasnya.
Polisi akan terus melakukan pengembangan untuk menemukan bandar dan pengedar barang haram ini. Sebab, saat petugas kepolisian tiba, mareka sudah meninggalkan lokasi. Akses menuju lokasi ini hanya bisa dilewati melalui jalan titian kayu yang dibangun di atas rawa. “Banyak akses kabur, baik melalui hutan maupun sungai. Di bagian belakang lokasi ini ditemukan sebuah speedboat yang siap digunakan mereka untuk kabur jika ada petugas yang masuk,” tambahnya. (oiq/ce/ram/kaltengpos/kpfm)