
MENYERAHKAN BST: Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyerahkan BST untuk warga Kota Palangka Raya, di Aula Rujab Wali Kota Palangka Raya, Minggu (31/5).
Penyaluran Bantuan Sosial Terdampak Covid-19
GUBERNUR Kalteng H Sugianto Sabran secara simbolis menyerahkan langsung bansos bagi masyarakat terdampak Covid-19 di kabupaten/kota se-Kalteng. Teranyar, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini menyalurkannya kepada warga Gunung Mas (Gumas) dan Palangka Raya.
Bantuan yang bersumber dari dana APBD Provinsi Kalteng tersebut berjumlah Rp1,5 miliar. Dibagikan kepada 3.012 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Gunung Mas. Setiap KK menerima bantuan sebesar Rp500.000. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh gubernur dan diterima secara simbolis oleh Bupati Gumas Jaya S Monong, di pendopo rumah jabatan bupati, Jumat (29/5).
Gubernur juga menyerahkan bantuan langsung tunai kepada Pemerintah Kota Palangka Raya senilai Rp10 miliar untuk selanjutnya dibagikan kepada 20.013 KK terdampak pandemi ini.
“Kami berharap bantuan yang diserahkan ini bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Bagi yang belum mendapatkan bantuan, diharapkan menyampaikan kepada pihak RT agar bisa segera ditindaklanjuti,” tutur Sugianto Sabran, Minggu (31/5).
Pada kesempatan itu gubernur mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kalteng agar mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
“Jangan sampai kita bosan melakukan kegiatan penting seperti mencuci tangan menggunakan sabun, selalu mengenakan masker, jangan bersalaman dengan bersentuhan langsung, menjaga jarak, makan makanan bergizi, serta imbauan lainnya,” ucap gubernur.
Ia pun berharap agar warga Kalteng menahan diri untuk tidak keluar dari wilayah provinsi selama pandemi ini. Pemerintah akan melakukan penegasan dalam upaya membatasi dan mengawasi kedatangan orang dari provinsi lain, kecuali untuk kepentingan perekonomian, kebutuhan vital, logistik, dan sembako.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kalteng, Budi Santoso mengatakan, penyaluran bansos tahap kedua akan diberikan kepada masyarakat terdampak yang belum terdata. Disebutkannya, bagi warga terdampak yang belum ter-cover bantuan pada tahap pertama, dipastikan akan menerima bantuan pada tahap kedua.
“Tidak ada target, asal orang tersebut memenuhi syarat, maka akan mendapatkan bantuan, yang pasti dia belum ter-cover pada penyaluran bansos tahap pertama,” katanya kepada Kalteng Pos melalui pesan WhatsApp, Senin (1/6).
Lebih lanjut diungkapkan Budi, kepada pihak-pihak terkait telah diminta untuk mendata masyarakat yang berhak mendapatkan bansos tahap kedua ini. Atau, lanjut dia, masyarakat secara pribadi bisa melapor ke ketua RT, lurah, atau kepala desa masing-masing.
“Selanjutnya data itu diserahkan kepada dinsos di kabupaten/kota, untuk memastikan bahwa warga bersangkutan belum mendapat bansos apa belum menjadi kewenangan RT atau lurah,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin (1/6).
Lantaran, RT dan lurah lebih mengetahui masyarakatnya. Saat ini bansos berupa bantuan sosial tunai (BST) dari Pemprov Kalteng sudah mulai disalurkan, total anggaran dari 180 ribu lebih kartu keluarga (KK) ini mencapai Rp90 miliar lebih.
“Prosesnya sama seperti sebelumnya. Sebelum data itu final, perlu dilakukan verivali (verifikasi dan validasi) oleh kabupaten/kota. Data diterima oleh Dinsos Kalteng paling lambat pada 15 Juni mendatang,” tegas Budi.
Sementara itu, berkenaan dengan penyaluran BST melalui Bank Kalteng di Kota Palangka Raya pada Minggu (31/5) lalu yang menimbulkan kerumunan massa, pihaknya menyebut, pada dasarnya secara teknis penyaluran sudah diatur sesuai protokol kesehatan.
“Kami sudah mengatur sesuai protokol kesehatan, tetapi antusiasme masyarakat sehingga menciptakan kerumunan,” ucapnya.
Padahal, lanjut dia, pengambilan BST ini sudah dijadwalkan tiap hari. Akan tetapi, banyak yang ingin lebih cepat mengambil sehingga mengabaikan aturan. Penyaluran berjalan normal kembali pada hari kedua dan seterusnya setelah masyarakat diberi pemahaman. (kaltengpos/KPFM-101)