Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyapa warga saat mengecek jalan eks Pertamina di Kecamatan Paju Epat, Bartim, Kamis (6/8).
PALANGKA RAYA-Provinsi Kalteng memang memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah, baik hasil perkebunan maupun komoditi alam seperti pertambangan dan lainnya. Semestinya, dengan kekayaan alam yang ini, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kalteng bisa mencapai Rp10 triliun, bahkan lebih.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengakui, pertama kali pihaknya menjabat sebagai Gubernur Kalteng, APBD saat itu hanya berkisar Rp3 triliun lebih. Angka ini terus mengalami kenaikan di Tahun 2017 hingga saat ini menyentuh Rp5 triliun lebih.
“Dari awal saya menjabat APBD Kalteng hanya di angka Rp3 triliun lebih. Dengan kerja keras seluruh pihak yakni jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, maka APBD Kalteng terus meningkat,” katanya saat menyampaikan sambutan pada kegiatan rapat koordinasi pemanfaatan aset di Barito Timur antara Pemprov Kalteng dengan PT Pertamina di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (5/8).
Dijelaskannya, kekayaan alam yang dimiliki Kalteng ini, tidak sebanding dengan APBD yang ada saat ini. Pasalnya, orang nomor satu di Kalteng ini dengan tegas menyebutkan bahwa APBD Kalteng bisa saja berada di angka RP10 triliun, bahkan lebih.
“Kalteng ini kaya, tapi tidak sebanding dengan APBD yang hanya Rp5 trilun. Paling tidak, dengan luasan Kalteng serta kekayaannya ini, berada di angka Rp10 triliun lebih,” jelasnya.
Untuk itu, perlu kerja keras dan terobosan seluruh pihak, tidak hanya pemda saja melainkan juga jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kalteng. Terus berembuk dan memberikan usulan serta saran dalam pembangunan di Bumi Pancasila ini.
“Perlu mencari terobosan menggali PAD, seperti pemanfaatan jalan-jalan yang bisa dikelola dan menghasilkan PAD pula,” pungkasnya. (kaltengpos/KPFM-101)
