Aplikasi SKDR Pantau Penyakit Berpotensi Wabah

PALANGKA RAYA – Salah satu upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam memantau penyakit berpotensi wabah yaitu melalui aplikasi sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR).

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit dr Riza Syahputra.

Menurut dia, terdapat 23 penyakit yang berpotensi mewabah. Dimana mereka secara intens melakukan pemantauan melalui aplikasi SKDR. “Ada 23 penyakit berpotensi wabah menurut Kementerian Kesehatan. Agar tidak mewabah, dilakukanlah pemantauan melalui aplikasi SKDR tadi,” ungkapnya.

Aplikasi SKDR ini, kata Riza, merupakan aplikasi pemantauan sederhana yang basis datanya bisa didapat hanya melalui SMS. “Hanya perlu hp biasa, 24 penyakit potensial wabah tadi dipantau di seluruh Indonesia. Di Kalteng sendiri ada juga tim dari dinas kita untuk memantau kasus berpotensi mewabah se-Kalteng,” katanya. “24 penyakit itu beberapa di antaranya adalah hepatitis, ispa, diare, malaria, DBD, demam tifoid,” tambahnya. 

Dikatakannya, SKDR ini merupakan program Kementerian Kesehatan sejak 2020. “Cuman namanya berubah-ubah. Namanya dulu bukan SKDR, tetapi pada intinya sama saja yaitu sebagai sinyal terhadap potensi penyakit mewabah,” jelasnya.

Terkait mekanisme pemantauan melalui aplikasi ini, Riza menjelaskan basis-basis data yang terdapat di puskesmas setiap kelurahan. Di puskesmas terdapat pengelola SKDR yang mendapatkan laporan dari puskesmas desa dan puskesmas pembantu terkait data-data pasien dengan penyakit potensi menular.

“Di puskesmas itu ada pengelola SKDR-nya. Nah ini secara aplikasi tidak perlu hp android, hp jadul juga bisa. Dia akan ngelink ke aplikasi SKDR itu untuk melaporkan,” tuturnya.

Dari data itulah didapatkan penyakit-penyakit potensi menular apa saja yang ada sehingga dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan terkait. “Dari data yang mereka laporkan itu kita akan tahu penyakit-penyakit potensi wabah yang termasuk dalam 24 daftar penyakit tadi,” tuturnya.

Dari usaha yang mereka lakukan itu, dia berharap agar Kalteng bebas dari wabah. “Mudah-mudahan, saya harapkan di Kalteng tidak terjadi wabah,” harapnya. (dan/ens/kpfm101)

328 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.