RSDS Akan Bangun Gedung Pusat Kanker

PENANDATANGAN KONTRAK  : Direktur RSDS, drg Yayu Indriaty SpKGA menyaksikan penandatangan kontrak pengerjaan sejumlah rehab gedung untuk tahun 2022.

PALANGKA RAYA  – Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus (RSDS) Kalteng terus melakukan peningkatan pelayanan. Tak hanya merehab gedung dan fasad rawat jalan, dan rehab gedung Medical Check Up (MCU) di akhir tahun ini, tapi RSDS juga menyiapkan perencanaan untuk rehab dan pembangunan gedung untuk tahun 2023.

Diantara gedung yang akan dibangun tahun depan adalah gedung pusat kanker, rehab gedung jantung, rehab ruang operasi. Kemudian rehab   lanjutan gedung rawat jalan lantai 2,. Rehab beberapa gedung rawat inap, dan lanjutan rehab ruang operasi. 

“Tahun depan Insya Allah kita lanjutkan rehab ruang opersai, kemudian rehab gedung jantung. Pembangunan Gedung Pusat Kanker. Ada juga rehab beberapa rawat inap. Perencananaan beberapa rawat inap akan kita laksanakan tahun ini, jika memungkinkan akan kita kerjakan tahun depan,” ujar Direktur RSDS, drg Yayu Indriaty SpKGA.

Perencanaan gedung rawat inap ini menurut Yayu akan dibangun tiga lantai, agar jumlah kamar bertambah dan mampu menampung lebih banyak pasien. Kemudian lahan jadi bisa luas, sehingga ruang terbuka hijau juga bisa lebih luas.

 dengan melakukan rehab sejumlah ruangan, dan membuat perencanan pembangunan sejumlah gedung.

Jadi ada banyak perencanaan yang juga dibuat untuk pembangunan di tahun depan. Pengerjaan fisik ini ada banyak, karena harusnya dikerjakan dua tahun lalu, namun karena pandemic covid, sehingga fokus saat itu pada penanganan covid.

“Mudah-mudahan dengan rehab dan pembangunan gedung ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Semoga bisa mempercepat masyarakat memperoleh pelayanan. Cuma ini bertahap,” ujar  Yayu.

Diharapkan setelah selesai rehab ruang rawat jalan di lantai 1, kapasitas dan daya tampungnya bisa lebih banyak. Akses masyarakat juga bisa lebih cepat. Selama ini memang dengan jumlah pasien yang bertambah, membuat ruang yang ada jadi lebih terasa sempit.

“Jadi ruang dalam di tata sehingga jadi lebih luas. Kemudian nanti akan kita lift untuk menuju ke lantai lantai 2,” ujar Yayu.

Disamping itu ada pekerjaan rehab satu ruang operasi.  Setelah direhab ruang operasi itu akan menggunakan sistem elementary flow, sehingga udara selalu bersih. Jika ada pasien infeksi masuk, bisa lebih aman. Sedangkan saat masih menggunakan tekanan negatif.

“Jadi nanti ada satu ruang operasi yang (direhab) ini sudah menggunakan teknologi canggih dengan alat yang mampu menentukan titik operasi agar lebih tepat,” ujar Yayu.

Ia berharap setelah selesai satu ruang operasi ini direhab akhir tahun ini, tahun depan bisa menyusul ruang operasi lainnya direhab dengan menggunakan teknologi yang sama. Saat ini RSDS memiliki sembilan ruang operasi. (sma/kpfm101)

234 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.