
Menyandang gelar sarjana adalah impian semua mahasiswa tak terkecuali Si kembar Zahra Fithriyah Muna dan Zahirah Salma Nuha yang berhasil lulus bersama sebagai mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mereka juga menjadi mahasiswa pertama yang lulus 3,5 tahun dengan predikat cumlaude di prodi tersebut.
Saudara kembar identik ini, selalu terlihat kompak di berbagai hal. Tidak terkecuali dalam menempuh pendidikan tinggi program sarjana. Keduanya berhasil diterima di Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan lulus bersama dalam kurun waktu hanya 3,5 tahun.
Zahra dan Zahirah juga membuktikan kemampuan mereka lulus dengan predikat cum laude (dengan pujian). Zahra lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,73 dan Zahirah dengan IPK 3,76.
Putri pasangan Kurniawan dan Novi Rosmilasari itu mengaku sejak kecil memang suka menggambar. Zahra dan Zahirah memang sudah terbiasa hidup secara disiplin. Sejak awal kuliah, keduanya memiliki rencana jangka panjang untuk bisa lulus lebih cepat dengan nilai cumlaude. Jadi, mereka berusaha untuk bisa memaksimalkan SKS (satuan kredit semester) dengan cara mendapatkan IPK cumlaude.
Hobi menggambar tersebut juga didukung dan difasilitasi kedua orang tuanya. Hingga akhirnya, mereka diterima di Prodi DKV ITS.
Sederet prestasi di bidang desain pun telah diperoleh. Karya desain Zahra dan Zahirah pernah masuk 20 besar nasional di Pergelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2019, juara harapan I nasional Gemastik 2020, serta juara I dan III Gemastik 2021. ’’Setiap kompetisi kami berdua selalu ikut dalam satu tim,” ujarnya.
Tidak hanya aktif dalam kompetisi, Zahra dan Zahirah juga aktif di berbagai organisasi. Hal itu mengantarkan perempuan kelahiran 8 Februari 2001 tersebut mendapatkan predikat mahasiswa teraktif pada 2021.
Tugas akhir Zahirah dan Zahra membuat karya motion comic sebagai media pembelajaran menarik bagi pelajar. Zahra membuat karya berjudul “Sekawan Berpijar” yakni, serial motion comic yang berfokus pada pemberian edukasi dan mempresentasikan keenam dimensi profil pelajar Pancasila sebagai edukasi anti-cyberbullying. Karya tersebut berdurasi 11 menit.
Sementara itu, Zahirah membuat karya motion comic berjudul “Tapak Sena” yakni, serial motion comic dengan topik edukasi food waste yang dikemas dengan bahasa dan penyampaian yang mudah dipahami serta cerita dekat dengan anak.
Setelah lulus, Zahra dan Zahirah sepakat ingin melanjutkan kuliah pascasarjana di luar negeri. Keduanya bercita-cita menjadi animator dan pendidik (dosen).
Kepada para pejuang sarjana yang di luar sana, tetap semangat dalam meraih gelar sarjana yang diimpikan, ingatlah bahwa segala punya waktu terbaiknya, termasuk impianmu. (jpc)