Dapat Bantuan Matras dari Pusat, Optimistis Prestasi Kalteng Meningkat

Cabor Judo di Bawah Kepemimpinan Erlin Hardi

SEMANGAT BERPRESTASI: Altet judo Kalteng rutin melakukan latihan untuk mengasah kemampuan. INSET: PJSI pusat menyumbangkan matras untuk mendukung latihan atlet.

Judo adalah olahraga bela diri yang menitikberatkan pada bantingan. Cabang olahraga ini berasal dari Jepang. Atletnya dinamakan judoka. Di bawah kepemimpinan Erlin Hardi ST, olahraga judo perlahan mulai familiar di tengah masyarakat Bumi Tambun Bungai. Pembinaan atlet di berbagai level terus dimaksimalkan.  

EMANUEL LIU LONGA, Palangka Raya

OLAHRAGA judo adalah salah satu cabang olahraga bela diri yang menitikberatkan gerakan pada sapuan, kuncian, dan bantingan. Atlet judo harus bisa menjaga keseimbangan sehingga dapaat mengunci lawan, lalu membantingnya dengan teknik yang tepat.

Di Indonesia, cabang olahraga judo bernaung di bawah Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI). Sejauh ini kejuaraan judo sudah diselenggarakan di berbagai tingkat. Mulai dari daerah, nasional, hingga internasional seperti olimpiade.

Di Kalteng sendiri belum banyak orang yang mengenal olahraga ini. Terkesan bukan cabang olahraga yang diungulkan. Meski demikian, Kalteng punya catatan sejarah. Prestasi di cabang olahraga ini pernah dicetak di tingkat nasional, tepatnya tahun 2018 pada kejuaraan Kartika Cup di Palembang. Atlet I Gusti Putu Egiarta sukses meraih peringkat empat nasional. Ada lagi atlet bernama Uun Hendra H Saputra yang meraih peringkat lima pada kejuaraan Kartika Cup di Jakarta tahun 2000.

Ini tentunya menjadi motivasi bagi Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kalteng di bawah kepemimpinan Erlin Hardi ST, untuk mulai fokus memberi pembinaan kepada para atlet judo junior maupun senior.

“Kami sangat mengapresiasi bantuan matras yang diterima minggu kemarin dari PB PJSI pusat, itu akan digunakan para atlet untuk latihan ke depan, semoga pembinaan atlet terus berlanjut, sehingga pada saatnya nanti dapat memberi prestasi terbaik dan mengharumkan nama Kalteng,” kata Erlin kepada Kalteng Pos, Selasa (7/3).

Pihaknya juga berjanji untuk memaksimalkan pembinaan atlet judo bersama pengurus dan pelatih, sehingga para atlet judo bisa menorehkan prestasi untuk Kalteng. Dengan begitu diharapkan cabang olahraga ini makin dikenal dan diminati masyarakat Kalteng.

Pembinaan tidak akan berjalan maksimal jika tanpa dukungan dari pihak-pihak terkait, baik dalam hal pendanaan, fasilitas, dan lainnya. Dengan harapan atlet judo Kalteng bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Terpisah, pelatih judo Kalteng Igust KS menambahkan, sejak 2020 lalu pihaknya belum memiliki matras sebagai sarana latihan atlet. Meski demikian, latihan tetap dilaksanakan dengan sarana seadanya, seperti tanah atau pasir.

“Selama ini atlet latihan di tanah dan pasir. Kondisi ini kemudian direspons pusat dengan menyumbangkan bantuan matras. Walaupun bukan masuk dalam cabang olahraga unggulan, tetapi kami tetap optimistis menatap ke depan,” ungkapnya.

Diakuinya bahwa para atlet cukup kesulitan jika harus melakukan latihan di pasir. Penerapan teknik bawah, bantingan, dan lainnya sangat dipertimbangkan mengantisipasi cedera yang bisa saja dialami para atlet.

“Walaupun merupakan matras bekas pelatihan nasional (pelatnas), tetapi ini sangat berharga, kami akan maksimalkan penggunaannya untuk latihan serta pembinaan atlet menghadapi event-event ke depan,” ungkapnya.

Selain matras, kendala lain yang dihadapi pengurus cabang olahraga judo Kalteng adalah ketidaktersediaan ruang khusus untuk para atlet berlatih. Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan KONI Kalteng untuk penyediaan ruang latihan atlet. Sebab, pengurus cabang olahraga judo Kalteng punya target pembinaan atlet berkelanjutan menyongsong event nasional.

“Semoga dengan upaya yang akan dilakukan para pengurus ke depan, cabang olahraga judo Kalteng memiliki pusat latihan, sehingga pembinaan atlet makin baik untuk bisa mencetak prestasi,” harapnya.

Di Kalteng, atlet judo kelas junior (atlet pemula) berjumlah 22 orang putra dan putri. Sementara atlet senior berjumlah 5 orang. Mereka adalah Uun Adi Syahputra, Joni Hendra Santosa, Putu Aditia, I Gusti Putu Egiarta, dan Teo Adi Syahputra. (*/ce/ala/kpfm)

202 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.