

“Nakes, utamanya perawat atau bidan banyak kosong di Kalteng. Terutama di wilayah pedesaan. Ini memprihatinkan. Sebab desa yang tidak memiliki nakes, masyarakatnya akan kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan“.
Rizki Amalia
Anggota DPRD Kalteng
PALANGKA RAYA – Keberadaan tenaga kesehatan (nakes) pada suatu daerah sangat penting untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pada bidang kesehatan. Khsusunya di wilayah Kalimantan Tengah, masih banyak daerah yang tidak memiliki nakes, khusus di pelosok.
Kekosongan nakes di pelosok Kalteng ini diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintah daerah (pemda), baik provinsi, kabupaten dan kota untuk memenuhinya. Sebab mendapatkan layanan kesehatan layak menjadi salah satu kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
“Nakes, utamanya perawat atau bidan itu banyak kosong di Kalteng ini. Terutama di wilayah pedesaan. Ini tentu memprihatinkan. Sebab desa yang tidak memiliki nakes, masyarakatnya akan kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” kata anggota DPRD Kalteng dari Fraksi Gabungan, Rizki Amalia Darwan Ali, Kamis (13/7).
Wakil rakyat itu menyebut, menjadi kewajiban pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Hal ini agar bisa menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah, sehingga masyarakat di desa tidak lagi kesulitan ketika ingin berobat.
“Kita ketahui sendiri banyak daerah pelosok yang sulit menjangkau fasilitas kesehatan karena jarak tempuh yang jauh. Ketika sakit masyarakat harus meminta pertolongan tabib atau semacamnya karena tidak adanya nakes di wilayahnya,” tegasnya.
Tidak adanya nakes yang bisa memberikan pertolongan pertama bagi masyarakat yang megalami sakit, kata Rizki, mengakibatkan banyaknya masyarakat yang ketika sakit itu meninggal dunia pada waktu dirujuk ke fasilitas kesehatan karena jarak tempuh yang jauh.
“Ditambah lagi infrastruktur jalan yang tidak memadai, itu mengakibatkan masyarakat terisolasi. Sejumlah hal ini harus benar-benar diperhatikan dan kita mendorong pemda untuk memperhatikannya, baik keberadaan nakes dan sektor pendukungnya,” imbuhnya. (irj/ens/kpfm)