Usut Kasus Kebakaran secara Transparan

Afarid Zaky Yopianor

PALANGKA RAYA-Kebakaran Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Palangka Raya menggemparkan warga di Jalan Tjilik Riwut, Kamis subuh (20/7). Kasus itu mendapat perhatian dari pengamat politik, Afarid Zaky Yopianor. Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Palangka Raya itu mengharapkan agar peristiwa kebakaran ini diusut secara transparan.

Menurut Zaky, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa kejadian tersebut karena faktor sengaja atau tidak sengaja. Berkaitan dengan indeks kerawanan pemilu, kejadian kebakaran kantor Bawaslu Kota itu harus menjadi perhatian semua pihak, karena bisa menjadi acuan penilaian bagaimana tahapan-tahapan pemilu bisa berjalan aman, damai, dan lancar.

Lebih lanjut ia mengatakan, spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat pun makin liar, mengingat tak lama lagi ada pergantian kepengurusan Bawaslu Kota. Apabila kasus terbakarnya Kantor Bawaslu Kota Palangka Raya dikaitkan dengan politik, ia tidak ingin berandai-andai lebih jauh. Sebab, perlu investigasi yang mendalam.

“Sebenarnya saya tidak mau berandai-andai, karena hal itu tidak dapat diprediksi, jadi kita perlu bukti konkret terkait penyebab dan sumber kebakaran itu, salah satunya dari keterangan saksi, sehingga langkah-langkah bisa diambil oleh pihak berwenang. Media juga memunculkan spekulasi, apalagi komisioner belum terpilih, sementara tahapan seleksi masih berlangsung, isu-isu pun terus bermunculan dan saling berkaitan,” tuturnya.

Pria bernama lengkap Afarid Zaky Yopianor itu berharap media bisa mengawal pengusutan kasus kebakaran tersebut. Pihak yang menangani pun sudah seharusnya bersikap terbuka. Ia mengingatkan, apabila tidak ada transparansi dalam penanganan kasus kebakaran ini, bisa menjadi bom waktu di kemudian hari.

“Jangan sampai tidak transparan, karena tahapan terus berlangsung, ini bisa menjadi bom waktu di tahapan-tahapan berikutnya,” tegas Zaky.

Lebih lanjut dikatakannya, apabila dikaitkan dengan indeks kerawanan pemilu, kejadian kebakaran tersebut dapat memengaruhi. Salah satu indikator kerawan pemilu adalah apabila pada tahapan mengalami kejadian instrumen deteksi dini dari potensi kerawanan di Indonesia yang hendak melangsungkan pemilu atau pilkada.

“Kalau bicara soal indeks kerawanan pemilu, kejadian kebakaran yang menimpa kantor Bawaslu pagi tadi (kemarin subuh, red) merupakan salah satu faktor yang bisa membuat kerawanan pemilu jadi tinggi,” ungkap akademisi yang juga merupakan Direktur Eksekutif Barometer Kebijakan Publik dan Politik Daerah (BAJAKAH) Institute. (irj/ce/ala/kpfm)

98 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.