
JawaPos.com – Lizzo menyangkal tuduhan tentang pelecehan seksual yang dilontarkan oleh mantan penari latarnya. Tiga penari latar Lizzo telah melaporkan penyanyi tersebut dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual, menciptakan lingkungan kerja tidak sehat, dan penghinaan berat badan.
Melalui sosial medianya Lizzo memberikan pernyataan dan menyangkal semua tuduhan yang dilayangkang kepadanya. Ia mengungkapkan bahwa tuduhan tersebut merupakan tindakan ‘keterlaluan’ dan ‘tidak benar’, serta menyebut klaim tersebut sebagai ‘cerita sensasional’.
Dalam penyataan panjang yang dibagikan pada Kamis (3/8), Lizzo mengatakan beberapa hari terakhir ini sangat sulit dan sangat mengecewakan. Biasanya ia memilih untuk tidak menanggapi tuduhan-tuduhan palsu, tetapi tuduhan-tuduhan itu tidak dapat dipercaya dan terlalu keterlaluan untuk tidak ditanggapi.
“Cerita-cerita sensasional ini datang dari mantan karyawan yang secara terbuka mengakui bahwa mereka telah memberi tahu perilaku mereka selama tur tidak pantas dan tidak profesional,” tulisnya dalam pernyataannya di sosial media.
Lizzo juga mengungkapkan bahwa tidak ada niat untuk membuat siapa pun merasa tidak nyaman atau seperti tidak dihargai sebagai bagian dari tim. Ia juga tidak ingin terlihat sebagai korban ataupun sebagai penjahat seperti yang sedang digambarkan oleh orang-orang ataupun media, Lizzo hanya tidak bisa menerima semua tuduhan-tuduhan yang tidak dilakukannya.
Pelantun Juice itu juga menyayangkan tuduhan mantan penari latanya tersebut karena telah membuat orang-orang mempertanyakan etos kerja, moral, dan rasa hormat yang sudah ia bangun. Lizzo juga menekankan bahwa ia membuat musik secara sungguh-sungguh dan hanya ingin menampilkan yang terbaik kepada penggemarnya.
Diketahui bahwa Lizzo, perusahaan produksinya Big Grrrl Big Touring, Inc dan kapten tim tarinya Shirlene Quigley telah dilaporkan oleh tiga mantan penari latarnya. Gugatan yang dilaporkan mencakup dugaan pelecehan seksual dengan memaksan penarinya untuk menyentuh penari telanjang saat berada di sebuah klub stripis di Amsterdam, menciptakan lingkungan kerja tidak sehat, memaksa melakukan audisi ulang selama 12 jam, melakukan tuduhan palsu kepada penari latarnya, penghinaan berat badan, dan beberapa tuduhan lainnya. (jpc/kpfm)