Muhammad Ridwan– Senin, 12 Agustus 2024 | 08:50 WIB

JawaPos.com – Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Jusuf Hamka mengungkapkan bahwa pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkat terkait dengan kekuatan powerful di luar Partai Golkar. Ia menyebut, Airlangga sebenarnya bukan mengundurkan diri, tetapi jabatan Ketum Golkar direbut dari Airlangga oleh kekuatan powerfull.
“Bukan perebutan, tapi direbut bukan perebutan saya pikir, tetapi direbut kalau saya bisa katakan itu direbut, bukan perebutan kalau menurut saya,” kata Jusuf Hamka kepada wartawan, Minggu (11/8).
Hanya saja, pria yang karib disapa Babah Alun itu mengklaim, tidak tahu siapa yang memiliki kekuatan powerful untuk merebut jabatan ketum dari Airlangga.
“Iya masa sih, situ harus tahu lah kalau direbut siapa sih yang bisa merebut ya kan, itu pasti yang yang powerful-lah, nggak tahu siapa, saya nggak berani ngomong saya juga belum tahu sebenarnya,” ucap Jusuf Hamka.
Pengusaha jalan tol itu merasa aneh dengan pengunduran diri Airlangga dari pucuk pimpinan Partai Golkar. Sebab, Airlangga mengundurkan diri di tengah keberhasilannya memberikan kemenangan bagi Partai Golkar di Pileg dan Pilpres 2024.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar Tur Dunia Day6, Apa Saja?
“Jadi kalau Pak Airlangga tidak berprestasi, mungkin bisa dibilang untuk diminta Munas dipercepat, padahal kan Munas sudah ada waktunya ya kan. Kalau sekarang kan Munas dipercepat, saya juga nggak tahu apa sebenarnya yang terjadi di balik itu, karena saya di Bandung ya kan. Jadi saya berpikir Pak Airlangga sudah berprestasi dan Pak Airlangga bekerja terus, pasti ada sesuatu yang membuat dia mundur dulu,” pungkas Jusuf Hamka. (jpc/kpfm)