5 Faktor Penting Tinggi Badan

Mau Tau? Baca Selengkapnya ya….

Penulis adalah Dokter PNS

di Puskesmas Buntok,

Kabupaten Barito Selatan

kpfmpalangkaraya.com – FAKTOR tinggi badan sudah menjadi salah satu persyaratan penting pada sejumlah profesi. Sehingga jika tidak memenuhi syarat itu jangan bermimpi bisa bekerja atau mengabdi pada bidang-bidang dimaksud, seperti misalnya anggota Polisi, TNI dan lain lainnya.  

Nah.. oleh karena itu, sebaiknya orang tua mengetahui bagaimana caranya mengoptimalkan tinggi badan anak-anaknya. Apa saja ya? Setidaknya ada lima hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengoptimalkan tinggi badan anak.

Pertama, konsumsi protein hewani sejak anak mulai belajar makan (MPASI). Pastikan protein hewani selalu ada dalam menu makanan si kecil. Sajikan dengan jenis beragam seperti daging, ikan, unggas,telur, susu dan produk turunannya, karena protein hewani memiliki jenis asam amino esensial lebih lengkap yang berperan dalam pertumbuhan.

Kedua, vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium ke tulang. Anjuran dari P2PTM Kementerian Kesehatan RI, berjemur di bawah sinar matahari pagi sejak terbit sampai pukul 09.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB hingga matahari terbenam selama 10-15 menit dapat pengaktifan vitamin D yang ada di bawah kulit. Selain itu, vitamin D juga dapat dipenuhi dengan suplementasi. Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG), kebutuhan vitamin D anak usia 6 bulan sampai 15 tahun berkisar 400-600 IU perhari.

Ketiga, memastikan anak tidur sebelum pukul 20.00 WIB dengan durasi tidur cukup sesuai usia dan aktivitas fisik rutin setiap harinya. Dua hal ini dapat memaksimalkan produksi hormon pertumbuhan (growth hormone) yang berperan penting dalam pembentukan tulang dan otot. Kondisi berat badan berlebih (obesitas) pada anak dapat menghambat produksi hormon pertumbuhan oleh karena itu pastikan anak berstatus gizi baik.

Keempat, melengkapi imunisasi dasar dan imunisasi tambahan pada anak. Imunisasi sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga anak tidak mudah sakit. Kondisi infeksi berulang pada anak menjadikan pertumbuhan tidak optimal.

Kelima, fokus dalam pemantauan status gizi anak terutama di 1.000 hari pertama kehidupan, terhitung dari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun. Pada periode ini anak bertumbuh sangat pesat.

Pastikan kehamilan direncanakan dengan baik dan ibu hamil secara rutin melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) di fasilitas kesehatan. Antenatal care (ANC) bertujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil secara optimal dan mencegah komplikasi selama kehamilan.

Setelah bayi lahir, berikan bayi air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama 6 bulan yang pemberiannya dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Pantau kenaikan berat badan anak usia balita setiap bulan di Posyandu. Pastikan berat badan naik sesuai kenaikan berat badan minimal (KBM) yang tercantum di buku kesehatan ibu dan anak (KIA).

Tidak lupa sekarang kita berada dalam kemudahan teknologi, orang tua bias mengunduh aplikasi untuk memantau tumbuh kembang anak seperti PrimaKu, aplikasi yang direkomendasikan oleh IDAI.

Meskipun demikian, perlu dingat bahwa selain hal di atas, banyak faktor lain termasuk ras/etnisitas, kelainan hormonal, kelainan genetik dan beberapa penyakit tertentu yang berpengaruh dalam pertumbuhan anak. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter apabila saat pemantauan didapatkan hasil yang tidak sesuai. (*/kpfm)

466 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.