Agustiar-Edy Raih Suara Terbanyak

Pleno Tingkat Provinsi, Saksi Koyem-SHD Soroti Hilangnya Suara

“Itu sudah menjadi hak dari saksi paslon 02. Karena forum ini rapat rekapitulasi terbuka, maka silakan sampaikan apa yang menjadi catatan para paslon”

Sastriadi

Ketua KPU Kalteng

kpfmpalangkaraya.com, PALANGKA RAYA – Proses pesta demokrasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) memasuki babak akhir. Pasangan calon (paslon) nomor urut 03, H Agustiar Sabran-Edy Pratowo, meraih suara terbanyak. Itu berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi perhitungan suara yang dilaksanakan di Hotel Aquarius, Palangka Raya, Minggu (8/12/24).

Dalam rapat pleno terbuka yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng, pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo memperoleh suara terbanyak dengan jumlah 484.754 suara. Posisi kedua ditempati paslon nomor urut 02, Nadalsyah-Supian Hadi, dengan meraih 468.925 suara, diikuti paslon nomor urut 01 Willy-Habib Ismail 279.426 suara. Sedangkan posisi keempat ditempati paslon nomor urut 04, Abdul Razak-Sri Suwanto, dengan raihan 67.385 suara.

Agustiar Sabran-Edy Pratowo menang di 8 kabupaten/kota, kemudian Nadalsyah Koyem-Supian Hadi unggul di 4 kabupaten, serta Willy M Yoseph-Habib Ismail menang di 2 kabupaten.

Ketua KPU Provinsi Kalteng Sastriadi mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran proses pilkada di 14 kabupaten/kota, serta menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

“Mulai dari pantarlih, KPPS, PPS, PPK, hingga panitia kabupaten/kota yang telah bekerja keras untuk menyukseskan pilkada di Kalimantan Tengah,” ucap Sastriadi saat memimpin rapat pleno. 

Ia juga memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah, TNI, dan Polri atas dukungan penuh dalam menjamin pelaksanaan pilkada yang lancar, aman, dan kondusif. Sastriadi juga mengucapkan terima kasih kepada pasangan calon dan tim kampanye yang menjaga suasana tetap damai, yang mencerminkan kedewasaan demokrasi.

Dalam suasana yang tertib, ia juga menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya beberapa penyelenggara pilkada selama proses berlangsung. “Kami berduka atas gugurnya penyelenggara kami yang telah bekerja dengan penuh dedikasi. Kami mohon doa bersama untuk mereka yang telah mengorbankan segalanya demi keberhasilan pilkada ini,” tambahnya.

Rapat pleno ini berjalan transparan dan terbuka, melibatkan semua pihak terkait. Hasil rekapitulasi suara akan menjadi dasar untuk tahapan selanjutnya, yaitu penetapan pasangan calon terpilih yang dijadwalkan dalam waktu dekat.

Saat proses pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara, direktorat saksi pasangan calon nomor urut 02, Moses, menyampaikan koreksi, tepatnya pada rekapitulasi hasil penghitungan suara Kabupaten Kotawaringin Barat.

Ia menyampaikan bahwa ada selisih angka. Menurutnya, pada paslon 01 ada penambahan 89 suara. Kemudian pada paslon 02 terjadi selisih angka 9, dan pada paslon 03 terjadi penambahan selisih angka dari C hasil sebesar 1.043.

“Jadi pimpinan ini hasil tracking dari C hasil, kemudian disesuaikan dengan hasil pleno di tingkat kabupaten, masih terjadi selisih,” ungkap Moses.

Ia mengatakan hasil ini akan menjadi catatan dan sudah dipastikan dituangkan ke dalam form keberatan.

Selain itu, Moses juga menyampaikan koreksi saat rekapitulasi suara di Kotawaringin Timur. Pada hasil koreksi, suara paslon 01 berkurang 2.438 suara, paslon 02 berkurang sebanyak 3.600, paslon 03 berkurang 3.095 suara, dan paslon 04 berkurang 915.

“Artinya, ada mis C hasil plenonya itu 10.047 suara. Kemudian menjadi catatan bagi kami, ada 58 ribu c pemberitahuan yang tidak terdistribusi. Kami berharap saja jumlah C pemberitahuan tidak sampai ke pemilih. Yang menarik, partisipasi malah sangat tinggi,” tuturnya.

Pada bagian pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara Kabupaten Kapuas, Moses mengatakan bahwa pasangan calon 01 kehilangan 2.992 suara, paslon 02 kehilangan 12.407 suara, paslon 03 kehilangan 7.680, dan paslon 04 kehilangan 1.210.

“Untuk Kabupaten Kapuas, C hasil yang tidak konsisten itu sekitar 24 ribu. Ini menjadi catatan bagi kami,” tegasnya.

Sedangkan pada rekapitulasi untuk Kabupaten Barito Selatan, Moses mengatakan ada 4.369 C6 atau undangan memilih yang tidak sampai ke pemilih. Ia berharap hal ini tidak terjadi pada daerah lain.

Hal yang sama disampaikan Moses saat perekapan hasil perolehan suara Kabupaten Katingan. Pihaknya mengaku bahwa paslon 02 dirugikan karena ada 2000-an suara yang hilang. Sedangkan di Kabupaten Seruyan, paslon 02 mengalami kehilangan sebanyak 4.000-an suara.

Saksi lain dari pasangan Nadalsyah-SHD, Syamsir Alam, bertanya kepada KPU Barito Utara terkait penolakan terhadap rekomendasi Bawaslu untuk PSU di TPS 4, Desa Mulawaken. Ia mengatakan, di TPS tersebut ditemukan pemilih datang yang memilih hanya menggunakan model C KWK C6 KWK atau surat pemberitahuan.

”Yang saya tanyakan kepada kawan-kawan KPU, dasarnya apa sampai kawan-kawan berani menolak rekomendasi itu, sedangkan kami sudah mengkaji kejadian di TPS 4 itu, dari laporan saksi sampai petugas panwascam,” ucapnya.

Ia mengatakan, apa pun penjelasan dari KPU, pihaknya tetap melakukan upaya-upaya, dan telah melaporkan hal ini ke DKPP. Selain itu, hal lain yang menjadi catatan pihak saksi adalah soal hilangnya 8.039 suara.

Kemudian terkait hasil rekapitulasi penghitungan suara Kota Palangka Raya, Moses menyinggung soal 1.000 suara milik paslon 02 yang hilang. Ia juga menyoroti soal TPS 32 dan TPS 28.

“Terkait TPS 32, saya pikir temen-temen komisioner melihat dari daftar hadir yang begitu indahnya tanda tangan. Bagaimana dengan karut-marut di TPS 28, kertas planonya itu seperti diacak-acak sama anak kemarin sore,” ungkap Moses.

Atas semua catatan itu, Moses mengatakan, berdasarkan hasil tracking pihak 02 dari C hasil milik KPU maupun yang dikumpulkan, pihaknya mengoreksi ada 19.000 lebih suara yang hilang.

“Kemudian untuk paslon 02 ada di angka 13.968 sekian. Pertimbangan kedua, tercatat ada 171.000 C6 atau C pemberitahuan yang tidak tersalurkan dengan segala alasan teknis,” sebutnya.

Moses bermohon kepada Bawaslu agar catatan-catatan itu menjadi perhatian serius. Menurutnya, andai saja C6 seperti bansos, mungkin akan tersalurkan dengan baik.

“Maka dari itu, dengan segala hormat kami sampaikan terima kasih kepada seluruh komisioner atas kinerja dan dedikasinya. Kami dari paslon 02 menyatakan tidak menerima hasil pleno ini dan kami akan proses lebih lanjut,” tegasnya.

Dalam wawancara dengan media, Moses mengatakan, proses selanjutnya akan diserahkan kepada bagian hukum. Selanjutkan paslon 02 akan menggugat sengketa pilkada ini ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menyikapi itu, Ketua KPU Kalteng Sastriadi menyampaikan, merupakan hak saksi 02 menyampaikan koreksi dan catatan. “Itu sudah menjadi hak dari saksi 02. Karena forum ini merupakan rapat rekapitulasi terbuka, maka silakan para paslon menyampaikan apa yang menjadi catatan,” ucap Sastriadi.

Terpisah, Ahmadi Riansyah selaku ketua tim pemenangan paslon nomor urut 03, Agustiar-Edy, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kalteng serta partai politik (perpol) pengusung (Gerindra, PAN, PKS, PSI dan PKN). Menurutnya, kemenangan ini merupakan kemenangan masyarakat Kalteng. Dengan selesainya tahapan Pilkada Kalteng, ia meminta masyarakat untuk kembali bersatu seperti sediakala, dengan menerapkan sila ketiga Pancasila.

“Mari kita bersama-sama menjujung sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia, untuk bersama-sama membangun Kalimantan Tengah bersama Pak Agustiar Sabran dan Pak Edy Pratowo,” ucap Ahmadi Riansyah, Minggu (8/12/24).

Ia juga berharap para paslon yang berkontestasi menjunjung tinggi kenegarawannya. Dalam kontestasi selalu ada yang menang dan kalah. Walaupun ada yang menggugat ke MK, Ahmadi menyebut tim pasangan Agustiar-Edy siap mengikuti proses hukum yang berlaku.

“Kami siap mengikuti proses hukum sebagai tergugat nantinya. Kami juga telah siapkan bukti-bukti yang lengkap,” tegasnya.

Kemudian, Ketua Pimpinan Daerah Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Provinsi Kalimantan Tengah, Karya Yetsi, mengaku senang karena PKN sebagai partai pendukung bisa turut mengantar pasangan Agustiar-Edy memenangi pilkada dan menjadi pemimpin Kalteng.

“Kami (PKN, red) senang dengan raihan ini. Artinya, kami siap membangun Kalteng bersama Pak Agustiar dan Pak Edy Pratowo. Kami yakin dengan dipimpin pasangan ini, Kalteng makin maju,” ungkapnya. (irj/ce/ala/kpfm)

65 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.