
Ivo Minta Ibu-ibu Jadi Agen Perubahan
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran masuk ke barisan orang yang rawan terpapar Covid-19. Namun demi rakyatnya, Sugianto maju di garda terdepan. Melihat padatnya aktivitas tersebut, membuat sang istri Yulistra Ivo harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
JAMIL JANUANSYAH, Palangka Raya
AKTIVITAS orang nomor satu di Kalteng ini hampir setiap hari selalu padat. Apalagi dirinya juga kerap melontarkan bahwa ia rawan terserang virus ini.Bila mengingat dirinya yang merupakan kepala keluarga, hal ini juga membuatnya harus disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Bahkan, ketika pulang ia harus lewat pintu belakang Rujab Gubernur Kalteng. Ini diungkapkan istrinya Yulistra Ivo.
Menurut Ivo, usai beraktivitas mengisi kegiatan atau melaksanakan tugas selaku gubernur, suaminya pulang lewat pintu belakang rujab.“Bapak (Gubernur Sugianto, red) itu kalau banyak kegiatannya, bapak itu gak pulang lewat pintu depan. Bapak itu pulang lewat pintu belakang,” kata Ivo saat diwawancarai awak media usai mengikuti panen bersama di pekarangan Kelompok Tani Menteng Permai di Jalan G Obos X B, Kelurahan Menteng, Palangka Raya, Kamis (2/7).
Setelah itu, lanjut Ivo, maka suaminya akan berganti pakaian yang sudah disiapkan. “(Setelah itu, red) baru bisa masuk untuk mandi. Karena saya juga punya anak kecil maka mesti melakukan tindakan preventif untuk anak-anak,” lanjut ibu dari Nayla Sugianto dan Khaidar Umar Sugianto ini.
Menurut dia, sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga, maka hal itu wajib dilakukan. Karena siapapun rentan terserang virus ini. Seorang ibu rumah tangga, terang dia, wajib menjadi agen perubahan untuk terus mengedukasikan dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Karena saya ibu rumah tangga, sebagai istri juga, maka saya mengajak ibu menjadi agen perubahan. (Ibu rumah tangga) harus menjadi agen perubahan. Ibu harus mengedukasi keluarganya,” terangnya.
Ini juga diterapkannya pada dirinya yang juga kerap mengisi kegiatan baik PKK, Dekranasda maupun juga sebagai seorang ibu rumah tangga. “Selesai kegiatan, (sebelum masuk ke rumah) saya juga mesti beres-beres. Bapak juga kalau keluar rumah saya ingatkan memproteksi diri. Pakai masker sarung tangan, kalau perlu disinfektan (sterilizer),” ungkap dia.
Tak hanya keluarganya, seluruh staf, dan juga lingkungan sekitar suaminya dan keluarganya selalu ditekankan betapa pentingnya menjaga kesehatan ini. “Bapak juga tiap hari saya beri suplemen vitamin. Staf, yang menjaga anak saya juga diperhatikan masker dan suplemennya,” bebernya.
Memang, tandasnya, sebagai manusia maka ikhtiar dan doa mesti terus dilakukan demi terhindar dari virus ini. “Kita harus ikhtiar dan meminimalkan. Memang semua kembali ke Allah SWT, tapi kita harus ikhtiar toh mas,” pungkasnya. (kaltengpos/KPFM-101)