
SAMPIT – Hingga hari keempat (kemarin, red), pencarian korban tenggelam perahu alkon, Sugeng Susanto dan Mubassir terus dilakukan oleh aparat dan warga. Keduanya, menjadi korban perahu alkon yang mereka tumpangi saat ingin pergi memancing.
Menurut penuturan warga, ternyata sebelum kejadian, keduanya juga sempat menghadiri tasmiyah. Perahu itu tenggelam dan terbalik di Sungai Mentaya, Kecamatan Mentaya Hulu, Kotim, Minggu (23/2) sekitar pukul 11.20 WIB.
Salah satu kerabat korban, Siti Hadijah menuturkan, pencarian dua temannya ini terkendala personel dan juga alat yang masih tradisional. Korban pun diketahui masih belum menikah dan datang ke Sampit untuk bekerja.
“Saat ini pihak keluarga sangat menanti-nantikan segera ditemukan. Apalagi ini sudah hari keempat,” jelasnya, Rabu (26/2).
Warga di RT 5 dan 6 di lokasi setempat pun sudah mencari ke hilir Sungai Mentaya. Bahkan jaraknya sudah melewati beberapa desa, namun belum juga mendapatkan hasil yang memuaskan.
“Kami pasrah dan berdoa semoga teman kami segera ditemukan, agar pihak keluarga bisa bernapas lega. Saat ini saya mencoba menguatkan pihak keluarga. Korban ini teman kerja suami saya,” ucapnya.
Ia melanjutkan, sebelum kejadian, kedua korban sempat bersenda gurau dengan teman-temannya. “Bahkan kami juga sempat berfoto bersama, namun foto kami bersama kedua korban itu menjadi foto yang terakhir sebelum kejadian kecelakaan,” akuinya.
Dirinya juga sempat melarang agar rombongan tidak pergi mencari buah ramai di Sungai Hanyut. “Saya katakan, kalian itu tidak bisa berenang, nanti tenggelam. Bahkan saya katakan, tidak ada uang untuk beli minyak perahu alkon tersebut. Ternyata larangan saya tidak diindahkan, dan tetangga rumah saya juga mendengar apa yang saya katakan. Paginya (Minggu pagi, red), sebelum tenggelam, mereka sempat menghadiri undangan tasmiyah sepupu yang tak lain rekan kerja kedua korban dulu,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Basarnas Kotim Suprapto mengatakan saat ini petugas dari Basarnas sudah dikerahkan untuk mencari kedua korban yang tenggelam di Kuala Kuayan. “Ada lima personel dari Basarnas, tiga dari BPBD dan dua dari Polairud. Kami berharap dengan perantara ini, kedua korban bisa kita temukan,” jelasnya, Rabu (26/2). (rif/ami/nto)