Ancaman Karhutla Dapat Perhatian Serius

Peserta rapat koordinasi persiapan pencegahan karhutla melakukan uji coba pemadaman karhutla di Pulang Pisau, Senin (16/3). (WIDODO UNTUK KALTENG POS)

PULANG PISAU – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat kemarau di Kecamatan Kahayan Hilir mendapat perhatian serius pihak kepolisian. Untuk mengantisipasi ancaman itu, Polsek Kahayan Hilir menggelar rapat koordinasi persiapan pencegahan karhutla tingkat Kecamatan Kahayan Hilir tahun 2020.

Kegiatan tersebut juga diikuti Camat Kahayan Hilir Sugondo dan Kapolsek Ipda Widodo. Dalam rapat tersebut, Sugondo mengungkapkan, menurut BMKG, kemarau 2020 akan lebih panjang dari tahun 2019.

“Untuk itu, dalam forum ini agar kades/lurah bisa menyampaikan kepada RT untuk pencegahan karhutla. Harus sering sosialisasi kepada masyarakat, karena kita paham bahwa lawan gambut walaupun tidak dibakar bisa terbakar sendiri. Meskipun kemungkinan itu kecil,” kata Sugondo, Senin (16/3).

Namun, lanjut dia, sebagian besar karhutla yang terjadi akibat ulah manusia. “Lurah/kades harus sering mengingatkan warganya. Sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan bisa dikurangi. Mari kita bersama-sama memberi semangat kepada yang bertugas,” ajak Sugondo.

Sementara Kapolsek Kahayan Hilir Ipda Widodo berharap dalam rapat itu ada kesepahaman dari camat, polsek, koramil, BPBD, Manggala Agni, desa/kelurahan dan MPA. “Sehingga apabila ada kebakaran bisa langsung diatasi, meskipun intensif untuk MPA tidak ada agar tetap semangat,” harap Widodo.

Dia menambahkan, apabila ada kebakaran, semua pihak terkait tahu apa yang akan dan harus diperbuat. “Sehingga karhutla ditanggulangi dengan baik,” harapnya.

Dia menambahkan, polsek dalam hal ini mewakili Muspika Kahayan Hilir sudah membentuk empat posko karhutla pemadaman desa dan satu kelurahan yang wilayahnya terbakar pada 2019 lalu.

Yaitu Desa Gohong, Desa Mentaren I, Desa Buntoi, Desa Mintin, dan satu kelurahan yaitu Kelurahan Kalawa. Dia juga meminta bantuan dari BRG berupa mesin-mesin pemadam dan sarana prasarana pendukung lainnya agar diinventarisasi.

Selain itu, koordinasi baik dengan MPA, kades dan lurah yang mengangkat/memberhentikan MPA harus tahu dan bisa menginventarisasi sarana prasarana tersebut berada di mana. “Sehingga apabila terjadi karhutla di Kahayan Hilir, cepat bisa teratasi dengan baik,” tandasnya. 

Editor :dar
Reporter : art/ens

250 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.