
PANGKALAN BUN-Hanya karena tidak terima atau sakit hati, Dorinus (25) diduga nekat membunuh Etnis Susanti atau Yumi (38), yang tak lain kakak sepupunya. Nyawa korban melayang usai ditusuk di dada sebelah kirinya.
Perempuan yang juga karyawan PT Korintiga Hutan Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara ini ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya sendiri, dengan pisau yang masih menancap di tubuhnya.
Kapolres Kobar AKBP E Dharma B Ginting mengatakan, ia mengapresiasi jajarannya yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Pasalnya mereka dapat mengungkap sebelum 1×24 jam. Pelaku ditangkap di salah satu kamp warga yang jaraknya cukup jauh dari lokasi kejadian. Dan pada saat ditangkap langsung mengakui perbuatannya, dan mengaku melakukan secara spontan.
“Pelaku sudah kami tahan dan proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami sudah melakukan pra rekonstruksi untuk memastikan pengakuan pelaku,” katanya, kemarin.
Diduga pelaku tega menghabisi nyawa Yumi karena karena sakit hati. Pada malam kejadian, saat itu ia menenggak minuman keras (miras) jenis tuak di salah satu warung di sekitar desa setempat. Karena merasa kurang, akhirnya pelaku mencari uang pinjaman dengan mendatangi korban di rumahnya. Kedatangan pelaku, ingin meminjam uang untuk membeli miras.
Diduga dengan kondisi terpengaruh miras dan sempoyongan tersebut, pelaku berusaha meyakini kakak sepupunya yang saat itu berada di rumah. Bukannya mendapat uang pinjaman, pelaku diduga mendapatkan makian dan hinaan. “Korban menyampaikan, bahwa laki-laki (pelaku, red) nggak punya malu, masa pinjam uang sama perempuan. Karena sakit hati pelaku langsung pergi ke dapur mengambil pisau,” ujar kapolres saat pra rekonstruksi.
Usai mengambil pisau, pelaku melihat korban masih marah-marah, dan masuk ke kamar. Diduga karena sudah emosi dan pengaruh tuak, pelaku masuk ke dalam kamar. Sontak korban kaget, dan berusaha bangun. Belum sempat berdiri, korban diduga diserang menggunakan pisau yang diambil dari dapur. Usai menusuk, pelaku pun langsung kabur lewat pintu bagian belakang.
Usai ditusuk, korban pun sempat berteriak minta tolong. Hanya saja, warga tak menduga jika ternyata malam itu korban ditusuk sepupunya sendiri. “Saya langsung kabur,” kata Dorinus.
Sebelumnya, warga sekitar menemukan Yumi tewas bersimbah darah di depan rumahnya. Ironisnya, pada saat ditemukan, pisau yang diduga untuk membunuh korban masih tertancap di bagian kiri dadanya, Minggu (8/3). (son/ami/nto)