
SAMPIT-Masyarakat Desa Palangan masih dihantui ketakutan dengan kemunculan buaya beberapa hari terakhir ini. Apalagi, beberapa hewan ternak warga menjadi korban keganasan predator dua alam ini. Menyikapi kemunculan buaya tersebut, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit tidak tinggal diam.
Kepala BKSDA Pos Sampit Muriansyah mengatakan, warga memang panik dan dibuat geger dengan kemunculan buaya tersebut. Apalagi panjang buaya diperkirakan 3 sampai 5 meter. “Laporan ke kami, bahwa warga resah akan kemunculan buaya tersebut. Desa tersebut berada di tepi Sungai Seranau,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Minggu (15/3).
Dia mengatakan, warga di desa tersebut banyak beternak babi, ayam dan itik. Apalagi lokasi ternak warga posisinya di tepi sungai dan di lanting. “Kemungkinan hal inilah yang menyebabkan buaya muncul dan menyerang hewan ternak tersebut. Warga marah dan ketakutan akibat kemunculan buaya yang bisa datang setiap saat tersebut,” ungkapnya.
Menyikapi hal itu, BKSDA pun memasang 1 set jerat buaya dengan umpan 1 ekor ayam untuk menangkap buaya yang terus meneror warga.
“Kami berharap warga lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai, sebaiknya ternak tersebut dipindahkan ke darat. Sebab, hal tersebut dapat mengundang buaya untuk datang ke kandang hewan ternak,” ujarnya.
Editor : jony
Reporter : (rif/uni)