Polisi Pastikan Kondisi Terkendali
PALANGKA RAYA-Bentrokan antara warga dengan aparat pecah di kawasan perkebunan PT Bangun Jaya Alam Permai (BJAP) 3 di Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan. Peristiwa ini pecah diduga berawal dari adanya penangkapan terhadap kendaraan milik pengumpul sawit. Kejadian tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Bukit Buluh Hendra kepada wartawan, kemarin (23/7).
“Memang benar terjadi bentrokan lagi antara warga dengan aparat,” ucap Hendra per telepon.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, kejadian bentrokan ini bermula dari adanya penangkapan yang dilakukan petugas kepolisian terhadap unit truk milik para pengumpul (peron) yang diketahui sedang mengantar buah sawit. “Ada lima truk yang ditangkap di wilayah area BJAP I ketika mau mengantarkan buah,” terangnya.
Akibat tindakan polisi melakukan penangkapan tersebut, warga yang mendapat kabar tersebut dikatakan Hendra tersulut emosinya. Kemudian para warga tergabung dari berbagai desa yang ada di sekitar perbatasan Seruyan dan Kotawaringin Barat dan berada di wilayah area di sekitar PT BJAP berkumpul dan mendatangi pihak kepolisian serta meminta kepada pihak kepolisian untuk melepaskan seluruh unit kendaraan yang diamankan polisi tersebut.
Hendra juga menjelaskan bahwa peristiwa keributan yang ada di dalam rekaman video yang viral saat ini terjadi di kawasan area BJAP 2. Kericuhan itu meletus karena masyarakat mendesak agar unit kendaraan truk yang ditahan pihak kepolisian segera dilepaskan. Sementara pihak kepolisian sendiri bermaksud tetap mengamankan kendaraan truk yang sudah ditahan tersebut.
“Maksudnya polisi mengamankan kendaraan truk itu, supaya meminta agar masyarakat tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu di kawasan PT BJAP selama masa perundingan dengan pihak perusahaan tetapi warga (berpendapat, red) berbeda meminta agar unit di lepas terlebih dahulu,” kata Hendra.
Hendra mengatakan bahwa saat bentrokan itu terjadi dirinya bersama tujuh kepala desa yang ada di sekitar area PT BJAP yang masuk lingkup di wilayah Seruyan sedang mengadakan pertemuan dengan pihak perusahaan PT BJAP di Sampit. Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan mediasi antara warga dari tujuh desa dengan pihak perusahaan PT BJAP sebelumnya terkait tuntutan lahan plasma yang diminta oleh warga.
Ketujuh kepala desa yang mengikuti pertemuan disebut Hendra, antara lain Lurah Rantau Pulut, Kades Mugi penyuhu, Kades Tumbang Bai, Kades Ayawan, Kades Sukamandang, Kades Durian Tunggal dan dirinya sendiri selaku Kades Bukit Buluh. Adapun yang mewakili Pihak PT BJAP dalam pertemuan tersebut adalah Manajer legal PT BAS Grup Hendra Leo.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Pemkab Seruyan dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Seruyan Hj Irawati serta para pejabat Pemkab Seruyan, Kapolres Seruyan dan Perwakilan dari Dandim 1015 tersebut diperoleh hasil bahwa pihak PT BJAP menyatakan setuju membagikan 20 persen lahan perkebunan yang dikelolanya yang berada di wilayah 7 desa di kabupaten Seruyan untuk di jadikan lahan plasma masyarakat.
“Alhamdulillah akhirnya tuntutan kita terkait 20 persen lahan plasma di setujui oleh perusahaan PT BJAP,” kata Hendra.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, saat ini situasi di lokasi PT BJAP secara umum masih aman terkendali. Terkait dengan situasi di PT BJAP 3, sementara situasi di sana masih aman terkendali. “Berkaitan dengan situasi di PT BJAP 3, situasi masih aman terkendali. Kemudian Tim Reskrim masih melakukan proses penyelidikan,” beber Erlan kepada Kalteng Pos, Minggu pagi (23/7).
Erlan mengatakan jika nantinya terdapat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penindakan, pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut kepada awak media.
“Kalau nanti ada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penindakan, nanti kami kabari, Mas,” ucapnya.
Ditanya mengenai adanya warga yang ditangkap oleh pihak kepolisian, Erlan menyebut sementara pihaknya masih belum mendapatkan informasi terbaru dari lokasi setempat.
“Kalau ada nanti akan kami kabari. Kami masih melakukan cross check ke reskrim penyidik, kepada tim penyidiknya,” bebernya.
Terkait dengan situasi di PT BJAP 1 dan BJAP 2, Erlan menyebut situasi di sana masih aman terkendali. Pihaknya terus melakukan pengamanan di lokasi bersama dengan tim gabungan.
“Kami masih melakukan pengamanan dengan membagi tim di sana,” ujarnya.
Menurut informasi yang beredar si publik, situasi di PT BJAP3 disinyalir berlangsung ricuh karena adanya 14 orang warga yang ditangkap. Padahal, beberapa waktu lalu terdapat kesepakatan antara warga dengan pihak perusahaan melalui hasil mediasi yang difasilitasi oleh Pemkab Seruyan. Ditanya mengenai hal tersebut, Erlan menegaskan pihaknya berperan sebagai penengah. (sja/dan/ala/kpfm)