
PANGKALAN BUN-Hingga kemarin (10/2), Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kobar masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap sopir yang menyebabkan Alfaro Agustiar meninggal. Sang sopir bernama Kafidin yang mengendarai mobil pikap Hilux silver dengan Nopol KH 8943 GF sudah diamankan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterangan yang disampaikan oleh sopir dan para saksi pada saat kejadian. Selain itu polisi masih berhati-hati menentukan sikap, karena pada saat kejadian, sopir diduga juga sudah melakukan berbagai tahapan. Hal ini disampaikan Kasatlantas AKP Salahidin melalui Kanitlaka Aiptu Elvis Rahail, Selasa (10/2).
Menurutnya, polisi masih menunggu keterangan dari pihak keluarga korban. Karena mereka masih berduka dan menyelesaikan berbagai hal, sehingga belum dapat dimintai keterangan. Tetapi pada dasarnya, kata dia, sopir sendiri diduga sudah melakukan upaya pada saat sebelum kejadian. Mengingat kejadiannya sendiri di jalan raya, yang hampir setiap saat lalu lalang kendaraan begitu banyak. Pada saat melintas dan ingin menyalip, juga ada truk. Beberapa langkah juga sudah dilakukan seperti membunyikan klakson berkali-kali, dengan harapan tidak ada hambatan.
“Rupanya pada saat menyalip, dari depan korban mendadak lari menyeberang jalan. Dengan jarak tiga meter, tentunya mobil tidak bisa menghindar, sehingga terjadi musibah tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, polisi sendiri akan tetap melakukan tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi yang terpenting adalah peran serta semua pihak agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Salah satunya perlu adanya pengawasan orang tua yang tinggal di pinggir jalan raya. Supaya mereka mengingatkan anak-anaknya tidak bermain di pinggir jalan, apalagi menyeberang tanpa melihat kondisi keramaian.
Selain itu juga fenomena mobil bok atau truk bergoyang sudah tidak boleh dilakukan. Polisi akan bertindak tegas apabila masih menemukan atau melihat pengendara melakukan hal tersebut.
“Anak-anak ini terpengaruh dengan adanya mobil atau truk bergoyang saat berkendara di jalan raya, beberapa kali sudah ditindak dan ditilang. Fenomena tersebut masih banyak ditemukan, sehingga menjadi tontonan khususnya anak-anak yang tinggal di pinggir jalan,” ujarnya. (son/ami/nto)