
Kehidupan berumah tangga bagi setiap pasangan pasti akan menghadapi berbagai macam rintangan. Readers sebelum kalian memutuskan untuk menikah, berbagai hal harus menjadi pertimbangan bagi setiap pasangan yang menjadi pilihan kalian.
Penulis dan Certified couple relationship therapist dan conscious marriage advocate, Rani Anggraeni Dewi memaparkan fakta dan contoh kasus yang terjadi di dalam hubungan pernikahan yang sesungguhnya. Menurutnya, bagaimanapun juga situasi dan kondisi yang kita hadapi akan berbeda dari keadaan yang terjadi saat PDKT atau saat menjalani masa berpacaran.
Penulis buku ‘Untuk Apa Menikah’ dan ‘Untuk Apa Bertahan’ itu juga mengungkapkan pembahasan mengenai kehidupan yang dijalani bersama pasangan setelah menikah. Rani menuangkan pemikirannya akan konsep conscious marriage atau pernikahan berkesadaran yang mengedepankan kesetaraan dalam pengelolaan hubungan rumah tangga lewat bukunya.
Berbagai aspek yang perlu diperhatikan sebelum menikah, yaitu sisi psikologis, sosial, finansial, hingga spiritual. Keempat hal itu harus siap lahir batin sebelum menikah.
Rani mengajak pembaca untuk mengenali diri sendiri, perihal nilai-nilai yang dimiliki, serta bagaimana cara berkompromi dan berkomunikasi dengan pasangan ketika memutuskan untuk menikah. Ia juga memberikan gambaran cara penanganan konflik yang seringkali dijumpai dalam hubungan pernikahan.
Rani juga membagikan pengetahuan dan pengalamannya sebagai seorang konselor pernikahan selama lebih dari 22 tahun dalam membantu sejumlah resolusi konflik rumah tangga, terutama perselingkuhan. Kasus yang paling banyak Ia temui dari pasangan yang datang berkonsultasi, kasus perselingkuhan menempati posisi teratas.
Pada dasarnya pasangan harus dapat saling melengkapi dalam proses bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bahagia. Setelah mendapatkan pemahaman mengenai persiapan pernikahan, pasangan masuk menjalani kehidupan pernikahan.
Co-founder dari The Bride Dept, Friska Ruslim menilai saran tersebut tidak hanya cocok dibaca oleh pasangan yang ingin atau sudah menikah, bagi kamu yang sedang mempersiapkan diri untuk menuju jenjang tersebut dapat menjadi referensi tambahan bagi siapa pun yang ingin lebih mendalami pemahaman akan komitmen dan kompromi dalam menjalani sebuah hubungan. (jpc)