Ivo Sebut TP-PKK Mempunyai Tiga Pilar Saling Berhubungan 

ARAHAN : Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Tengah Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran (kanan) menyampaikan arahan pada rapat koordinasi penyelenggaraan pemerintah desa se-Kalteng bersama TP-PKK daerah di lantai dasar Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (15/9).

PALANGKA RAYA – Keberadaan dan kedudukan Tim Penggerak PKK di Provinsi Kalimantan Tengah memiliki mekanisme hubungan kerja secara hierarki atau berjenjang. Kader PKK yang ada di seluruh wilayah Bumi Tambun Bungai berjumlah kurang lebih 36 ribu orang yang merupakan ujung tombak gerakan PKK yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

Ketua Tim Penggerak dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran mengatakan, TP-PKK mempunyai tiga pilar yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Yakni meliputi program, kelembagaan dan personel. Syarat mutlak untuk kelangsungan suatu program, tidak cukup hanya dikelola oleh personel saja.

“Tetapi pengelolaan suatu program, mutlak diwadahi pula dalam sebuah kelembagaan,” kata Ivo saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) penyelenggaraan pemerintah desa se-Kalteng bersama TP-PKK daerah di lantai dasar Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (15/9).

Diungkapkannya, program prioritas TP-PKK Kalteng tahun 2021-2025 adalah penanganan dan pencegahan stunting. Lebih lanjut Ivo menjelaskan, untuk strategi pendekatan TP-PKK dalam pencegahan stunting, didukung sistem dan mekanisme pendataan oleh sekretariat yang merupakan satu kesatuan tim kerja meliputi pokja-pokja.

Dijelaskannya, pokja I membentuk sikap perilaku mental spiritual keluarga, pokja II peningkatan ekonomi keluarga, pokja III ketahanan pangan keluarga dan pokja IV perencanaan sehat keluarga.

“Untuk itu, peran PKK dalam penanganan dan pencegahan stunting sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penggerakan peran kader serta pengembangan/pengorganisasian masyarakat,” jelasnya.

Ivo menyebutkan, salah satu contohnya meningkatkan kesadaran masyarakat bisa melalui kunjungan rumah oleh kader kelompok dasawisma, penyuluhan kepada masyarakat untuk menghindari perkawinan usia anak, penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya KIA dan mendukung gerakan masyarakat hidup sehat dan sebagainya. (abw/ens/kpfm101)

354 Views

Leave a Reply

Your email address will not be published.